Biksu Ternama Tibet Tewas di Penjara karena Serangan Jantung

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 19 Jul 2015 16:35 WIB
Seorang biksu ternama Tibet tewas di penjara di China minggu lalu menderita serangan jantung setelah seringkali menolak untuk menemui dokter atau minum obat.
Tenzin Delek Rinpoche, 65, tewas di penjara di China minggu lalu menderita serangan jantung setelah seringkali menolak untuk menemui dokter atau minum obat. (Students for a Free Tibet via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang biksu ternama Tibet tewas di penjara di China minggu lalu menderita serangan jantung setelah seringkali menolak untuk menemui dokter atau minum obat, lapor kantor berita China Xinhua.

Tenzin Delek Rinpoche, 65, meninggal di rumah sakit Rakyat Dazhu di provinsi Sichuan barat, di dekat penjara tempat ia menjalani hukuman seumur hidup untuk "kejahatan teror dan hasutan separatisme".

Adik Tenzin Delek Rinpoche, Dolkar, pada Kamis mengatakan bahwa kakaknya telah dikremasi, berlawanan dengan keinginan keluarganya dan melanggar tradisi Buddha Tibet. Dia juga mengatakan para pejabat tidak mengatakan penyebab kematiannya, menambah kecurigaan pihak keluarga dan pengikutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Xinhua melaporkan penjaga menemukan Tenzin Delek Rinpoche tidak bernapas setelah ia tidur siang di sekitar tengah hari pada 12 Juli.

"Dokter darurat rumah sakit datang untuk menyelamatkan dan mengirimnya untuk perawatan lebih lanjut di ICU (unit perawatan intensif) rumah sakit,” kata Xinhua, menambahkan ia dinyatakan meninggal sekitar satu jam kemudian.

Haknya untuk mendapat perawatan kesehatan selama di penjara telah dijamin tapi “kerap kali, (dia) menolak baik untuk menemui dokter atau minum obat,” lapor Xinhua.

Tenzin Delek Rinpoche adalah pendukung Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet di pengasingan, yang dituduh Beijing sebagai separatis yang berbahaya.

Dia dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman dua tahun pada 2003 setelah dinyatakan bersalah mendalangi lima pemboman di provinsi Sichuan, kata Xinhua. Hukuman itu kemudian diringankan menjadi penjara seumur hidup.

Amerika Serikat, Uni Eropa dan kelompok hak asasi internasional telah menyerukan pembebasan terhadap dirinya.

China telah memerintah Tibet dengan tangan besi sejak mengambil alih wilayah tersebut pada tahun 1950, dan telah menindak keras orang-orang yang mendukung Dalai Lama, yang melarikan diri ke India pada tahun 1959 menyusul pemberontakan yang gagal. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER