Ragukan Reinkarnasinya, Dalai Lama Dianggap Hina Nilai Buddha

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Senin, 09 Mar 2015 22:37 WIB
Pejabat senior Tibet mengkritik Dalai Lama ke-14, Lhamo Dondrub, karena meragukan dirinya akan menjalani reinkarnasi jika Tibet masih dikuasai oleh Tiongkok.
Dalam sebuah wawancara pada Desember 2014 lalu, Dalai Lama ke-14 menyatakan bahwa dia tak akan bereinkarnasi jika Tibet belum merdeka dari Tiongkok. (Reuters/Danish Siddiqui)
Beijing, CNN Indonesia -- Seorang pejabat senior Tibet mengkritik Dalai Lama ke-14, Lhamo Dondrub, karena meragukan dirinya akan menjalani reinkarnasi jika Tibet masih dikuasai oleh Tiongkok.

Dalam agama Buddha, setiap Dalai Lama diyakini merupakan reinkarnasi dari Dalai Lama sebelumnya. Keyakinan ini sudah berlangsung selama berabad-abad.

Diberitakan Channel NewsAsia, Padma Choling, presiden Otonomi Tibet Kongres Rakyat Daerah, menilai pernyataan Dalai Lama tersebut menghina sejarah dan agama Buddha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika pemerintah pusat tidak menyetujui hal itu, bagaimana dia bisa menjadi Dalai Lama ke-14? Dia tidak bisa, karena prosedurnya sangat ketat," kata Choling, dikutip dari Channel NewsAsia, Senin (9/3).

"Saya pikir, pada kenyataannya, dia mencemarkan agama dan Buddhisme di Tibet," ujar Choling.

"Jika menurutnya, 'tidak ada reinkarnasi', maka apakah jadi tidak ada reinkarnasi? Soal dia berusia 80 atau sudah tua, itu masalahnya sendiri. Dia mencoba untuk merebut hak Beijing untuk memutuskan," kata Choling melanjutkan.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC pada Desember 2014 lalu, Dalai Lama ke-14 menyatakan bahwa dia tak akan bereinkarnasi, sehingga tradisi reinkarnasi dalam Dalai Lama mungkin akan berakhir dengan kematiannya.

"Tak ada jaminan bahwa seorang yang bodoh akan menjadi Dalai Lama selanjutnya, yang hanya akan mempermalukan dirinya sendiri. Jadi, lebih baik tradisi yang telah berlanjut selama berabad-abad harus terhenti sementara di Dalai Lama yang cukup populer," kata Lhamo Dondrub, Dalai Lama ke-14, ketika diwawancara BBC, Desember lalu.

Ini bukan kali pertama Dalai Lama ke-14 mengungkapkan keraguannya terkait reinkarnasi. Pada awal 1969, Dalai Lama menyatakan bahwa rakyat Tibet harus memutuskan apakah reinkarnasi di antara Dalam harus dilanjutkan.

Dalai Lama kemudian menyakan bahwa dia tak akan bereinkarnasi jika Tibet tak juga merdeka dari Tiongkok. Menurutnya, Tibet harus memilih pemimpin agama mereka secara demokratis.

Dalai Lama ke-14 telah lama dinilai sebagai ancaman dan separatis politik yang berbahaya bagi Tiongkok.

Beijing bahkan pernah menyebut Dalai Lama saat ini dengan sebutan "serigala berbulu biarawan".

Meskipun demikian, Choling menekankan bahwa Tiongkok selalu membuka pintu untuk berdialog dengan Dalai Lama.

"Pintu dialog selalu terbuka, tapi ruang lingkup, luasnya diskusi, dan bagaimana diskusi tersebut dilakukan, bergantung sepenuhnya kepada Dalai Lama," kata Choling.

Tibet dimasukkan ke dalam wilayah Tiongkok lebih dari 60 tahun yang lalu.

Dalai Lama kemudian memilih untuk tinggal di pengasingan di India pada tahun 1959 di tengah pemberontakan.

Pemerintah Tiongkok telah mengecam Dalai Lama sebagai separatis, namun Dalai Lama mengklaim dia hanya memperjuangkan agar Tibet memiliki tingkat otonomi yang lebih bebas.

Sementara itu, wilayah barat daya Tiongkok ini tengah bersiap menandai peringatan 50 tahun berdirinya Daerah Otonomi Tibet.

Tiongkok juga telah bersumpah untuk membasmi setiap kecenderungan separatis.

"Kami akan mengungkap setiap kasus Ke depan, kita tidak akan lembut tapi terus menyelidiki..," kata Wu Yingjie, Wakil Sekretaris Komite Partai Komunis untuk Tibet. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER