Badiraguato, CNN Indonesia -- Di kota asal Joaquin “El Chapo” Guzman, sebagian warga mengira mereka bermimpi, sementara sebagian lainnya bersuka cita ketika mendengar bandar narkoba ini berhasil kabur dari penjara dengan penjagaan ketat melalui terowongan yang dibangun di selnya.
Kota indah dengan pemandangan tanah pertanian di kaki gunung Sierra Madres, Meksiko barat daya, Badiraguato menjadi wilayah untuk menggembleng sebagian bandar narkoba paling kejam dan paling berhasil di dunia.
Yang paling terkenal adalah “El Chapo” atau “Si Pendek”, yang mempermalukan Presiden Enrique Pena Nieto dan memperlihatkan keterbatasan kekuasaan pemerintah federal, dengan melarikan diri dari penjara untuk kedua kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari restoran ayam panggang “El Chapo” di alun-alun kota hingga pernyataan pejabat setepat, kehadiran bos kelompok yang dikenal dengan nama “El Viejon” atau “Pria Tua”, mewarnai kota berusia 400 tahun yang sangat akrab dengan narkoba itu.
Namun, di sinipun pelarian Guzman membuat banyak warga tidak percaya.
“Ada rasa kaget di kalangan warga Badiraquato, tetapi juga rasa gembira. Bisa dibilang seperti ini: ‘Lihat, El Chapo kabur, sangat luar biasa,’” kata Mario Alfonso Valenzuela, anggota partai Revolusi Institusi, PRI, yang juga partai Presiden Pena Nieto.
“Saya pikir saya bermimpi, karena tampaknya tidak mungkin.”
Dengan wilayah hingga kaki gunung yang miskin, dan kondisi kehidupan sangatlah mendasar, kota ini memiliki 32 ribu penduduk dan secara resmi memiliki tingkat kemiskinan 75 persen.
Tetapi kota itu sendiri, yang terletak di lembah yang diperindah dengan bukit-bukit hijau, penuh dengan tanda-tanda kekayaan seperti villa berpagar, mobil baru dan satu taman hiburan di tepi sungai yang baru dibangun.
Tidak heran jika sebagian dari warga kota itu berharap bisa mengikuti jejak El Chapo yang lari dari penjara Altiplano, Meksiko Tengah, sekitar 17 bulan setelah dia ditangkap.
“Sejujurnya, ketika saya mendengar itu saya mabuk selama tiga hari, dan saya menangis. Saya tidak malu mengatakannya. Dia membantu anda, dia memberi pekerjaan, dan anda bisa mendapatkan uang banyak,” ujar Roberto, penanam ganja berusia 15 tahun.
“Seperti yang biasa di katakan ‘Uang membuat anda menjadi orang lain’”
Tradisi kayaDengan karunia lahan paling subur di Meksiko, negara bagian asal Guzman Sinaloa menjadi penghasil ganja besar pada awal 1900-an, dan kemudian menjadi candu dan heroin, setelah pendatang China yang lari dari kekacauan politik membawa bibit candu menyeberangi Lautan Pasifik.
Roberto mengatakan tidak sulit terjun di industri narkoba.
 Tanah di negara bagian Sinaloa menjadi pemicu wilayah itu produsen narkoba. (Reuters/Roberto Armenta) |
“Jika anda ingin menanam, mereka menyediak semuanya, dan itu benar-benar semuanya: bibit dan radio karena anda tinggal di atas bukit, telepon selular tidak berfungsi di sana,” katanya.
Raul Benitez, seorang pakar keamanan dari Univerisitas Otnomi Nasional Meksiko, mengatakan bahwa penanaman candu disini pernah didorong oleh Amerika Serikat untuk memasok penghilang rasa sakit bagi tentara saat Perang Dunia II dan perang Vietnam.
Tetapi ketika Presiden Richard Nixon menyatakan perang terhadap narkoba, bisnis ganja pun bergerak di bawah tanah sehingga muncul persaingan antar kelompok dan juga konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang di Meksiko dalam satu dekade terakhir.
Di Badiraguato, hukum mematikan dari permainan ini bukan rahasia.
“Jika anda memandangnya sebagai satu pekerjaan, kata Juan Carlos, yang menjual pernak-pernih perhiasan di depan kantor walikota, yang mengaku pernah bekerja sebagai pembunuh bayaran dengan harga US%12.600 Per pekerjaan.
“Anda bepikir mereka adalah orang-orang jahat yang akan membunuh orang tak bersalah. Dan terus saja kadang-kadang anda menyesalinya.”
‘Bukan Robin Hood’Truk bak terbuka dan sepeda motor roda tiga yang mengangkut pria bersenjata dengan topeng melindasi kota, dan terus menerus mengasawi plaza untuk mencari wajah asing.
Alih-alih mengkritiknya, seorang polisi setempat mengidikasikan bahwa Guzman adalah satu dari beberapa orang yang bisa memberi perintah di Meksiko.
“Wilayah selatan yang kacau,” kata polisi yang sedang memeriks kota itu unuk tinggal.
“Dia (Gusman) perlu berada di luar penjara untuk mengatasi kekacauan yang terjadi.”
 Walikota Badiraguato Mario Alfonso Valenzuela mendukung El Chapo membantu mengatasi kekacauan di luar penjara. (Reuters/David Alire Garcia) |
Ada bukti bahwa bandar narkoba dari Badiraguato ini lebih kejam dan lebih pintar dibandingkan lawan-lawannya.
Dari 24 capo di daftar buronan yang dikeluarkan pemerintah Meksiko tahun 2000, seluruhnya kecuali tiga orang sudah meninggal atau dipenjara.
Ketiga capo yang masih menjadi buronan lahir di bukit-bukit yang mengelilingi guzman Badiraguato: Guzman, dan sekutu kartol Einaloa, “El Mayo” Zambada dan Juan Jose Esparragoa alias “El Azul” keduanya kecuali Guzman, kini sudah berusia 60-an tahun.
Ibu El Chapo masih tinggal di peternakan keluarga Guzman,bernama La Tuna, hanya beberapa menit di luar kota Badiraguito. Walikota Valenzela menyatakan baha dia dan sejumlah anggota komunitas telah bertemu dengannya.
Seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan beberapa tahun lalu, Guzman membayar aliran listrik di kota itu, menyewakan helikopter untuk para pegawai pemerinah.
“Sebagai pemerintah kami tidak tergantung padanya, baik dalam pemerintahan ataupun kerjasama,” katanya. “Memang ada rantai manusia yang tergantung pada bisnisnya, tetapi dia bukan ‘Robin Hood”.
(yns)