Aksi Militer Turki 'Dibalas' Serangan Bom Mobil

Deddy S | CNN Indonesia
Senin, 27 Jul 2015 02:25 WIB
Aksi militer Turki terhadao kelompok militan dibalas serangan bom mobil. Sebanyak dua petugas keamanan Turki tewas.
Serangan bom di Suruc, Turki, yang menewaskan lebih dari 30 orang. (CNN Indonesia/Reuters/Ahmet Bulte/Ihlas News Agency)
Jakarta, CNN Indonesia -- Turki gencar melakukan serangan udara terhadap kelompok militan Kurdi dan ISIS di perbatasan Suriah. Tindakan ini 'dibalas' serangan bom ke daerah di tenggara Turki. Dua petugas keamanan tewas dan empat terluka.

Serangan di Provinsi Diyarbakir itu terjadi ketika sebuah kendaraan yang mengangkut personel keamanan melintas untuk memenuhi panggilan darurat. Di tengah perjalanan, sebuah bom mobil meledak.

Diyarbakir adalah kawasan di tenggara Turki yang banyak didiami kaum Kurdi. Tapi belum ada yang mengaku bertanggung jawab terhadap serangan bom mobil tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan ini menandai serangan militer besar-besaran yang digelar Turki sejak Jumat pekan lalu. Sebelumnya, pada Kamis (22/7) lima anggota ISIS menyerang unit penjaga perbatasan Turki dan menewaskan satu tentara dan melukai dua lainnya.

ISIS juga disebut ada di balik serangan bom bunuh diri di Suruc, kota perbatasan dengan Suriah, dan menewaskan lebih dari 30 orang, pada Senin (19/7). Disusul serangan dari kelompok Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang menewaskan dua polisi pada Rabu (21/7).

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan dia tidak akan tinggal diam di hadapan mereka yang membunuh polisi Turki. Serangan udara dilancarkan. Begitu pun penangkapan terhadap sekitar 600 tersangka anggota kelompok militan yang diciduk dari berbagai lokasi di negeri itu.

Panasnya Turki diyakini memberikan nafas baru terhadap Amerika Serikat dan pasukan koalisi yang sedang memerangi ISIS dan kelompok militan. Pada pekan lalu AS dan Turki menyepakati penggunaan pangkalan udara Turki untuk keperluan pasukan koalisi dan AS. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER