Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri dan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, menilai persatuan ASEAN akan memperkuat operasi perdamaian PBB di sejumlah negara berkonflik. Pasalnya, negara-negara ASEAN selama ini memiliki catatan baik dan turut berperan penting dalam sejumlah operasi perdamaian PBB.
Dalam pidatonya di Rapat Regional Asia-Pasifik terkait Misi Perdamaian PBB di Jakarta, Senin (27/7), Ramos memaparkan bahwa negara ASEAN seperti Indonesia, Thailand dan Filipina, dikenal selalu mengirimkan petugas terlatih, memiliki angkatan udara yang mumpuni dan perlengkapan logistik yang baik. Semua hal tersebut sangat diperlukan dalam misi perdamaian PBB.
"Sangat penting memastikan bahwa petugas yang dikirimkan ke tengah hutan di Kongo atau Sudah Selatan, misalnya, merupakan petugas terlatih dan dilengkapi dengan peralatan yang baik. Dan negara ASEAN memiliki kemampuan itu," kata Ramos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika ASEAN semakin bersatu untuk memperkuat perekonomian, PBB harus memanfaatkan sumber daya yang tersedia di ASEAN," kata Ramos melanjutkan.
Ramos, yang merupakan utusan khusus Sekjen PBB untuk Guinea Bissau sejak 2013, menyatakan bahwa persatuan ASEAN memiliki semangat yang serupa dengan Uni Afrika. Kerja sama PBB dengan ASEAN akan membantu menciptakan perdamaian di tanah Afrika sembari meningkatkan krdibilitas dan pengaruh ASEAN di mata dunia.
"Saya melihat pentingnya kontribusi ASEAN dalam pencegahan konflik, mediasi untuk mengakhiri perang dan menciptakan perdamaian. Meskipun masih ada negara anggota ASEAN yang berjuang menciptakan perdamaian, namun secara keselurahan, toleransi di ASEAN sangat mengagumkan," ujar Ramos.
Dalam kesempatan tersebut, Ramos yang meraih penghargaan Nobel perdamian tahun 1996 ini juga sempat menyebutkan keberagaman yang terjalin di negara-negara ASEAN sangat mengagumkan, tak terkecuali Indonesia yang memiliki berbagai suku, budaya dan agama.
Rapat Regional Asia-Pasifik terkait Misi Perdamaian PBB di Jakarta diharapkan akan menghasilkan kesepahaman negara-negara di Asia Pasifik untuk membantu misi perdamaian PBB.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi yang hadir dalam rapat ini menyampaikan bahwa hasil rapat akan dibicarakan di dalam Peacekeeping Summit di New York pada September mendatang. Indonesia akan menjadi salah satu dari negara yang ikut serta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tersebut.
(ama/stu)