Polisi Tangkap Pemimpin Jamaah al-Mujahidin Bangladesh

Ranny Utami/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 01:42 WIB
Polisi berhasil menangkap enam militan, termasuk kepala kelompok ekstremis Jamaah al-Mujahidin Bangladesh dalam penggerebekan.
Polisi berhasil menangkap enam militan, termasuk kepala kelompok ekstremis Jamaah al-Mujahidin Bangladesh dalam penggerebekan yang dilakukan semalam. (Ilustrasi/zabelin/Thinkstock)
Dhaka, CNN Indonesia -- Kepolisian Bangladesh menangkap enam orang militan, termasuk ketua kelompok terlarang Jamaah al-Mujahidin. Penangkapan dilakukan dalam sebuah penggerebekan yang dilakukan pada tengah malam di tempat persembunyian mereka di ibu kota.

Pejabat Kepolisian Dhaka, Monirul Islam mengatakan bahwa pihaknya juga telah berhasil mengamankan sejumlah bahan peledak dan perakit bom lainnya dalam penggerebekan tersebut.

"Selama penggerebekan, kami menangkap enam militan, termasuk kepala kelompok Jamaah al-Mujahidin," ujarnya, dikutip dari Reuters, Selasa (28/7). Hingga kini, polisi belum mengungkap identitas keenam militan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, Bangladesh -- negara yang memiliki populasi 160 juta Muslim -- sedang membidik sejumlah militan yang diduga memiliki jaringan dengan kelompok ekstremis agama yang sempat menewaskan tiga kritikus online dalam sebuah serangan tahun ini. Salah satu kritikus tersebut adalah blogger asal Amerika, Avijit Roy.

Pada Oktober lalu, otoritas keamanan India menemukan rencana pembunuhan terhadap Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina. Rencana ini terungkap setelah dua anggota kelompok Jamaah al-Mujahidin tewas dalam ledakan dari bom yang mereka sedang rakit di negara bagian Bengal barat, perbatasan India dan Bangladesh.

Pelarangan terhadap kelompok Jamaah al-Mujahidin Bangladesh atau JMB mulai diberlakukan oleh pemerintah Bangladesh, menyusul peristiwa serangan 500 bom yang dipasang di 300 lokasi di seluruh negeri pada Februari 2005 silam.

Serangan yang menghancurkan gedung-gedung pemerintahan, kompleks pengadilan dan universitas serta bandara internasional ini menewaskan dua orang dan melukai lebih dari 100 orang.

Kelompok yang diyakini memiliki anggota lebih dari 100 ribu dan memiliki hubungan dengan kelompok Al-Qaidah ini kemudian melanjutkan serangan ke sejumlah gedung-gedung pengadilan dan menewaskan 25 orang serta melukai ratusan orang. (yns/yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER