Malaysia Kirim Tim Selidiki Puing yang Diduga MH370

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2015 06:50 WIB
Pulau Reunion milik Perancis di Samudera Hindia terletak lebih dari 6.400 kilometer sebelah baratdaya tempat terakhir kali MH370 terdeteksi radar.
Pulau Reunion milik Perancis di Samudera Hindia terletak lebih dari 6.400 kilometer sebelah baratdaya tempat terakhir kali MH370 terdeteksi radar. (Reuters/Rob Griffith/Pool/Files)
New York, CNN Indonesia -- Pemerintah Malaysia mengirim tim untuk menyelidiki apakah puing yang ditemukan di Pulau Reunion adalah milik pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang Maret tahun lalu.

Diberitakan Reuters, Rabu (29/7), pulau Reunion milik Perancis di Samudera Hindia terletak lebih dari 6.400 kilometer sebelah baratdaya tempat terakhir kali MH370 terdeteksi radar sebelum hilang pada 8 Maret 2014, membawa 239 penumpang dan awak.

Eric Chesneau, polisi transportasi udara di Reunion mengatakan bahwa "puing itu kemungkinan besar adalah pesawat" yang tersapu ke pulau tersebut. Namun penyelidikan lebih lanjut diperlukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya sejak hilang tahun lalu, sama sekali tidak ada jejak apa pun dari pesawat Boeing 777 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing.

"Saya telah mengirim tim untuk memastikan puing tersebut...kami berharap bisa mengidentifikasi puing itu secepatnya," kata Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai dalam kunjungannya ke markas PBB di New York.

Liow berada di PBB untuk menghadiri voting Dewan Keamanan soal rancangan resolusi untuk membentuk pengadilan internasional yang akan mengadili pelaku penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17.

Para penyelidik memang meyakini MH370 jatuh di Samudera Hindia setelah berbelok tajam ke selatan, ribuan kilometer dari penerbangan awal, sehingga pencarian besar-besaran dilakukan di wilayah itu.

Kasus ini tidak ayal menjadi misteri penerbangan terbesar dalam sejarah.

Pencarian yang digawangi Malaysia, Australia dan China sampai saat ini belum membuahkan hasil. Penyisiran dan pemindaian bawah laut di radius yang luas di Samudera Hindia masih terus dilakukan.

Belum ada komentar dari otoritas penerbangan Perancis DGAC atau BEA yang bertanggung jawab menyelidiki kecelakaan penerbangan. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER