Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga korban menaruh harapan yang tinggi agar misteri hilangnya pesawat dapat segera tersibak setelah puing yang diduga berasal dari pesawat Boeing 777 milik maskapai Malaysia Airlines MH370 ditemukan di pesisir Pulau Reunion, Perancis, Kamis (30/7).
Dilaporkan The Strait Times, sejumlah keluarga dan rekan dari penumpang dan awak pesawat nahas tersebut tak sabar menunggu berita yang menjelaskan apakah benar puing tersebut berasal dari pesawat yang jatuh pada 8 Maret 2014 lalu.
Sara Weeks, adik Paul Weeks, penumpang MH370 asal dari Selandia Baru menyatakan "dia merasa sedikit terluka" melihat laporan terkait penemuan puing itu di televisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap hari saya selalu memikirkan (insiden ini). Ketika Anda tak tahu apa yang terjadi, Anda masih akan terus berharap akan hal ini," kata Weeks kepada media Selandia Baru, Fairfax.
"Kami perlu tahu apa yang terjadi. Setidaknya jika itu memang benar bagian dari pesawat, maka kita dapat menyelidiki apa yang terjadi, di mana sisa pesawat dan di mana kakak saya," kata Weeks melanjutkan.
Sementara G Subramanian, ayah dari S Puspanathan penumpang pesawat MH370 asal Malaysia menyatakan hatinya pecah setiap kali teman-teman dan kerabat bertanya tentang [utranya yang berusia 34 tahun.
"Saya berharap kami bisa mengkonfirmasi (puing) ini adalah (bagian) dari MH370. Saya ingin menutup misteri ini. Namun saya yakin bahwa Puspanathan masih hidup," kata Subramanian
Masih menunggu tanpa kepastianKeluarga dan kerabat korban pesawat MH370 terus dihadapkan dengan keadaan yang tak pasti, berharap cemas menunggu kepastian kabar dari pihak yang berwenang tentang pesawat nahas tersebut.
Banyak keluarga terdekat penumpang mengkritik penanganan Malaysia bencana sementara sejumlah lainnya mempertanyakan laporan penemuan puing tersebut di Pulau Reunion, yang berjarak sangat jauh dari perkirakaan pesawat tersebut jatuh.
"Tenaga kerja dan sumber daya lain yang mereka telah gunakan dalam pencarian ini sangat besar, tapi mereka tak dapat menemukan apa-apa. Dan puing tersebut belum tentu bagian dari (pesawat itu)," kata Hong Xiufang, yang berduka karena putranya, menantunya dan cucunya berada dalam pesawat nahas tersebut.
Seperti Hong, mayoritas penumpang berasal dari China.
"Banyak negara yang turut mencari pesawat itu, namun mereka tidak menemukannya. Kini tiba-tiba mereka menemukan puing-puing? Kami tidak percaya sama sekali," kata Hong melanjutkan.
Selamat Omar, yang berduka karena putranya Mohamad Khairul, 29, asal Malaysia ikut hilang bersama pesawat MH370, meminta agar pemerintah negaranya untuk lebih agresif dalam mencari pesawat tersebut.
"Kita perlu menemukan kerangka utama dari pesawat dan jasad. Sampai saat itu saya akan terus percaya bahwa anak saya masih hidup dan tidak mati," kata Omar.
(ama/ama)