Bayi Tewas dalam Serangan Ekstremis Israel di Tepi Barat

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 31 Jul 2015 14:37 WIB
Seorang bayi tewas setelah kelompok ekstremis Israel membakar sebuah rumah di Tepi Barat, melukai anggota keluarga lain.
Kelompok Price Tag diduga berada di balik serangan pembakaran rumah ini. (Reuters/Abed Omar Qusini)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang terduga ekstremis Yahudi dengan sengaja membakar rumah warga Palestina di Tepi Barat pada Jumat (31/7), menewaskan seorang bayi berumur 18 bulan. Anggota keluarga yang lain terluka serius.

Rumah yang berlokasi di Duma, sebuah desa kecil di dekat kota Nablus, itu dibakar pada pagi hari saat keluarga itu sedang tidur. Di tembok luar rumah, terdapat tulisan grafiti dalam bahasa Ibrani berarti “pembalasan”.

Kedua orang tua dan saudara bayi yang masih berusia empat tahun terluka parah, dan dibawa ke rumah sakit di Israel dengan helikopter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan ini adalah yang terparah yang dilakukan oleh ekstremis Israel sejar seorang remaja Palestina dibunuh di Yerusalem setahun lalu. Insiden itu disusul penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel oleh militan Palestina di Tepi Barat.

Ibrahim Dawabsheh, seorang warga Duma, mengatakan ia mendengar orang-orang berteriak meminta tolong dari dalam rumah.

“Saya melihat dua orang pria dengan masker di luar,” kata dia. ia lalu menelepon meminta perlongan dan ketika ia kembali, para pria itu sudah pergi.

“Kami menemukan kedua orang tua terbakar di luar rumah, mereka mengatakan ada seorang anak laki-laki lagi di dalam rumah, kami membawanya keluar dan mereka mengatakan ada anak lain lagi di rumah, namun kami tidak bisa mencapai kamar tidur karena api. Ia ada di dalam hingga ada tim penyelamat datang,” ujar Dawabsheh.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia terkejut menerima laporan soal serangan itu.

“Ini adalah serangan teroris. Israel mengambil posisi tegas melawan terorisme, tak peduli siapa pelakunya,” ujar Netanyahu.

Seorang juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Israel bertanggung jawab atas insiden ini.

“Kejahatan semacam itu tidak akan terjadi jika pemerintah Israel tidak memaksakan mengejar permukiman dan melindungi pemukim,” kata Nabil Abu Rdainah dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor berita Palestina WAFA.

Juru Bicara Kepolisian Israel, Luba Samri, mengatakan serangan ini tampaknya dilakukan oleh kelompok “Price Tag”, kelompok ekstremis yang mengancam akan melakukan pembalasan atas penolakan pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat.

Price Tag telah disalahkan atas serangkaian pembakaran masjid di Tepi Barat dalam beberapa tahun terakhir, dan seringkali menjadi dalang dibalik pembangunan pemukiman ilegal.

"Serangan ini diduga dilakukan dengan motif nasionalis," kata Samri.

Sebuah rumah yang bertetanggaan dengan rumah tersebut juga rusak parah, untungnya, rumah tersebut sedang tidak berpenghuni dan tidak ada korban tewas.

Pemerintah Israel menghancurkan dua blok apartemen ilegal di pemukiman Beit El pada Rabu, dan berencana membangun 300 rumah sebagai penggantinya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER