Moskow, CNN Indonesia -- Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia menyatakan akan berhenti mengimpor produk-produk medis asing, termasuk kondom. Langkah ini adalah bagian dari perang embargo yang dilakukan Rusia dengan Barat.
Diberitakan Time, Kamis (6/8), embargo ini diumumkan pada Selasa lalu sebagai bagian dari embargo produk Barat oleh Moskow. Langkah Kremlin ini dilakukan untuk membalas tindakan sanksi dan embaro dari Uni Eropa terkait aneksasi Crimea dan dukungan Rusia untuk para pemberontak di timur Ukraina.
Selain kondom, alat medis lainnya yang diembargo adalah mesin sinar-X, ultrasound, dafibrillator, inkubator dan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gennady Onishchenko, mantan inspektur kesehatan Rusia mendukung langkah pemerintah ini. Kepada media RIA Novosti dia mengatakan bahwa embargo itu akan "mendisiplinkan warga, membuat mereka lebih ketat dan diskriminatif dalam memilih pasangan, dan mungkin membangu menyelesaikan masalah demografi."
Selain itu Onischenko juga mengatakan bahwa "kondom sama sekali tidak ada hubungannya dengan kesehatan" kendati berbagai studi menunjukkan kondom bermanfaat mengurangi infeksi penularan penyakit seksual.
Selain itu jumlah penderita HIV dan AIDS di Rusia berdasarkan angka resmi meningkat dua kali lipat sejak 2010.
Kepala Pusat AIDS Rusia, Vadim Pokrovsky, mengatakan pada media Interfax bahwa embargo tidak berlaku apa-apa karena pelajar di negara itu juga tidak mampu membeli kondom impor.
Namun dia mengatakan, kondom buatan dalam negeri kualitasnya sangat buruk dan tidak menggantikan buatan negara lain. Rusia dianggap tidak mampu memproduksi produk lateks sendiri.
(stu)