Sejak Krisis Ekonomi, Angka Pengutilan di Rusia Meningkat

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Minggu, 26 Jul 2015 10:28 WIB
Angka pengutilan tahun 2014 meningkat 44 persen dibanding tahun sebelumnya, nilai kerugian mencapai lebih dari Rp214 miliar.
Angka pengutilan tahun 2014 meningkat 44 persen dibanding tahun sebelumnya, nilai kerugian mencapai lebih dari Rp214 miliar. (Ilustrasi/Thinkstock)
Moskow, CNN Indonesia -- Angka pengutilan atau pencurian di toko meningkat di Rusia semenjak krisis ekonomi menerpa negara itu. Nilai barang yang dicuri tahun lalu di Rusia mencapai 930 juta ruble atau lebih dari Rp214 miliar.

Diberitakan The Independent yang mengutip koran Rusia Izvestia, Sabtu (25/7), jumlah ini meningkat 44 persen dari nilai pengutilan tahun 2013 yaitu 648 juta ruble.

Angka pengutilan yang meningkat terjadi seiring krisis ekonomi yang mendera Rusia akibat sanksi Barat terkait konflik Ukraina serta anjloknya harga minyak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nilai ruble Rusia terpuruk 40 persen terhadap dollar dan 34 persen terhadap euro tahun lalu. Inflasi di Negara Beruang Merah juga meningkat 11,4 persen.

Akibatnya, pendapatan negara turun 3,1 persen dalam kuartal pertama 2015.

Izvestia menuliskan, pendapatan yang menurun membuat banyak warga Rusia terpaksa mengutil.

Di antara yang paling sering dicuri adalah minuman alkohol, caviar dan makanan dan barang lainnya seperti cokelat dan alat cukur.

Kantor Pajak Federal mengungkapkan bahwa pengutilan paling banyak terjadi di ibukota Moskow yang jumlahnya lebih dari setengah kasus pencurian toko pada 2014.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER