Washington, CNN Indonesia -- Awal Juli ini, dua pesawat pengebom Tupolev Tu-95 Rusia melayang di atas wilayah udara California. Komando Pertahanan Wilayah Udara Amerika Utara, NORAD, mengaku telah mencegat kedua pesawat tersebut dengan jet tempur AS.
Diberitakan CNN, Kamis (23/7), dua pesawat tersebut membawa pesan menarik yang ditujukan bagi Amerika Serikat. "Selamat pagi, pilot Amerika. Kami di sini untuk mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan 4 Juli bagi kalian," bunyi pesan tersebut.
Pesan ini disampaikan oleh pilot Rusia melalui saluran komunikasi darurat, kata NORAD kepada CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menolak berkomentar apa tindakan ini termasuk sebuah ancaman. Namun, NORAD memastikan bahwa insiden ini 'berpotensi membuat destabilisasi' karena Rusia masuk ke wilayah udara AS tanpa izin dan bom yang dibawa juga diduga bermuatan nuklir.
Pertemuan antara pesawat Tu-95 yang membawa bom dan pesawat jet F-15s terjadi bersamaan dengan hari di mana Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Presiden AS Barack Obama pada 4 Juli.
Selain di California, dua pesawat Tu-95 juga dilaporkan memasuki wilayah Alaska pada hari yang sama. Pesawat jet AS kemudian menyusuri pesawat tersebut hingga mereka berbalik arah.
Insiden ini sangat jarang terjadi karena pesawat Rusia umumnya tidak pergi sangat jauh ke selatan. Peristiwa yang sama terjadi pada 4 Juli tiga tahun lalu.
Pejabat AS mengatakan pada CNN bahwa intersepsi ini adalah hal rutin yang dilakukan jika dilihat dari sudut pandang militer. Namun Pentagon melihat intersepsi kali ini adalah "pesan khusus" dari Putin bagi Presiden Barack Obama.
Dalam pesannya ke Gedung Putih, Putin mengaku yakin bahwa kedua negara "bisa menemukan solusi untuk isu-isu internasional dan dengan efisien menghadapi tantangan dan ancaman global karena kami mendasari dialog dengan prinsip persamaan dan penghormatan kepentingan masing-masing."
(den)