Tangani Imigran, Inggris Berencana Tutup Terowongan Channel

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Selasa, 11 Agu 2015 23:51 WIB
Pemerintah Inggris bekerja sama dengan otoritas Perancis mengungkap rencana untuk menutup terowongan Channel pada malam hari guna menghalau imigran asal Afrika.
Lebih dari 2.000 imigran ilegal melakukan aksi berbahaya dengan mencoba memasuki Inggris dari Perancis melalui Channel Tunnel, terowongan kereta bawah laut yang menghubungkan dua negara. (Reuters/Vincent Kessler)
London, CNN Indonesia -- Terminal terowongan Channel akan ditutup pada malam hari jika krisis di perbatasan Calais, perbatasan antara Inggris dan Perancis, semakin memburuk. Pemerintah Inggris kini sedang mempertimbangkan rencana ini guna menghalau imigran asal Afrika yang menyeberang ke Inggris melalui terowongan ini.

Otoritas Inggris mengakui bahwa rencana yang disebut-sebut sebagai 'opsi nuklir' ini nanti akan menutup jalur terowongan untuk kereta barang dan penumpang pada malam hari.

"Kami terus mempertimbangkan segala upaya demi meningkatkan keamanan di Terowongan Channel di Coquelles dan mencegah adanya korban jiwa. Sejumlah langkah telah dibahas dan kedua negara bersepakat untuk menjaga situasi ini," ujar juru bicara pemerintah Inggris, dilansir The Telegraph, Kamis lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemarin, Perdana Menteri Inggris David Cameron kembali memanggil sejumlah menteri dan pejabat untuk membahas kebijakan baru guna menanggulangi krisis di terowongan Channel.

Sejauh ini, ribuan migran telah mencoba melanggar sistem keamanan di Eurotunnel dan diperkirakan tujuh dari 10 imigran telah berhasil menyeberang ke Inggris. Pada Juni lalu, sembilan orang tewas akibat melakukan tindakan ini.

Sebelumnya, pemerintah Inggris mengaku belum mau menutup terowongan karena pihak Eurotunnel--perusahaan yang beroperasi di terowongan Channel--secara sukarela mengurangi jumlah layanan angkutan pada malam hari. Namun, opsi penutupan akan kembali diangkat jika krisis imigran dianggap semakin memburuk.

Pekan ini, Eurotunnel mengalami krisis keamanan terburuk ketika seorang pria diketahui mampu berjalan kaki melalui terowongan menuju Inggris, namun akhirnya tertangkap.

Pria asal Sudan tersebut ditangkap oleh polisi Inggris pada Selasa pagi, tak jauh dari mulut terowongan Eurotunnel di Folkestone, Kent.

Pihak kepolisian menduga pria ini adalah orang pertama yang berhasil berjalan kaki menyusuri terowongan sepanjang 31 mil, setelah melompati empat pagar keamanan dan menghindari 400 kamera pengintai.

Diyakini, pria ini adalah salah satu dari 600 imigran yang mencoba melewati sistem keamanan di Cocquelles, Perancis, pada Senin dini hari. Para imigran yang melalui terowongan ini memicu bunyi alarm, sementara si pria sudah berjalan sejauh 15 mil.

Lalu lintas terowongan pun dihentikan sementara ketika polisi mencoba mencari para imigran dengan menyusuri terowongan. Pencarian ini membuat kereta api penumpang rute Perancis-Inggris terhenti selama dua jam.

Setelah sepuluh jam pencarian, pria ini akhirnya dapat ditangkap. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER