Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menyerang sebuah pos militer dan sebuah mobil polisi di Turki tenggara, menyebabkan tewasnya seorang polisi.
Militer Turki melancarkan serangan udara terhadap kamp PKK di Irak Utara pada 24 Juli setelah kebangkitan serangan militan di Turki. Kantor berita Turki, Anadolu, mengatakan lebih dari 260 militan tewas, termasuk tokoh-tokoh senior PKK, dan lebih dari 400 terluka pada 1 Agustus.
Pertempuran antara pemerintah Turki dan PKK mengancam proses perdamaian setelah puluhan tahun konflik. PKK juga menuduh Turki melangar perjanjian gencatan senjata pada 2013.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabtu (8/8) malam, anggota PKK menembaki mobil polisi di kota Midyat, provinsi Mardin, menewaskan satu petugas dan melukai yang lain, kata kantor gubernur dalam sebuah pernyataan.
Pejuang PKK juga meluncurkan roket ke sebuah pos militer di distrik Bulanik, provinsi Mus, memicu baku tembak singkat, kata sumber-sumber keamanan. Tak ada korban yang dilaporkan dari insiden terakhir.
Sehari sebelumnya, enam orang tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan gerilyawan di tenggara Turki, yang mayoritas didiami suku Kurdi.
Khawatir akan perkembangan kekerasan yang terjadi, partai Turki pro-Kurdi (HDP) yang memperoleh suara pada pemilu lalu, mendesak PKK pada Sabtu untuk menjauhi pemicu kekerasan dan mengatakan pemerintah harus memulai pembicaraan untuk memulihkan ketenangan.
HDP telah memainkan peran penting dalam proses perdamaian dengan kunjungan rutin ke pemimpin PKK, Abdullah Ocalan, yang kini dipenjara di pulau Imrali, selatan Istanbul. Kunjungan tersebut dihentikan sebelum pemilihan parlemen Juni lalu dan pemerintah telah mengindikasikan mereka tidak akan memberi izin untuk meneruskan kunjungan ini.
HDP mengeluarkan sebuah pernyataan pada Minggu (9/8) berisi seruan untuk mengakhiri operasi militer dan pemulihan gencatan senjata.
"Jika proses ini akan dilanjutkan, maka perlu untuk menciptakan kondisi bagi Ocalan untuk melakukan upaya negosiasi atas inisiatifnya sendiri, dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh dia, dengan delegasi dari semua bagian (masyarakat) yang diusulkan oleh dia," kata HDP.
Anadolu mengatakan 24 anggota pasukan keamanan tewas dalam serangan bulan lalu, dan 12 pemberontak PKK tewas dalam bentrokan.
Selain menargetkan PKK, jet Turki telah memukul posisi militan ISIS di Suriah. Ankara juga telah memungkinkan koalisi serangan udara pimpingan AS menggunakan pangkalan udara Turki untuk melakukan serangan udara di Irak dan Suriah.
PKK, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa, meluncurkan pemberontakan pada 1984. Lebih dari 40 ribu orang telah tewas dalam konflik antara PKK dan pemerintah Turki.
(stu)