Pipa Gas Alam dari Iran ke Turki Disabotase

Fadli Adzani/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 16:53 WIB
Pipa gas alam yang menyalurkan gas alam dari Iran ke Turki disabotase, menyusul eskalasi serangan Turki terhadap kamp pemberontak Kurdi.
(Ilustrasi/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi Turki Taner Yildiz dan perusahaan gas negara Botas mengatakan bahwa pipa yang menyalurkan gas alam dari Iran ke Turki disabotase oleh kelompok orang tak dikenal. Pipa tersebut terletak di wilayah Agri, sebuah provinsi di timur Turki. Akibat sabotase, aliran gas terhenti.

Pelaku sabotase masih belum ditemukan, namun, serangan tersebut menggambarkan ciri khas serangan dari Partai Pekerja Kurdistan atau PKK. Sebelumnya, PKK pernah melakukan serangan pipa gas serupa.

Pipa yang disabotase membawa sekitar 10 juta meter kubik gas dari Iran ke Turki, dan seringkali diserang oleh pemberontak PKK pada era 1990 hingga 2013, saat gencatan senjata disepakati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebuah ledakan muncul sebagai hasil dari sabotase yang terjadi sekitar 15 kilometer di dalam perbatasan Turki, pada pipa gas Turki-Iran," kata Yildiz dalam sebuah pernyataan.

Ledakan tersebut, tambah Yildiz, mengakibatkan timbulnya api yang tidak lama kemudian berhasil dipadamkan.

Turki membeli seperempat dari 40 juta meter kubik gas alam dari Iran, pemasok terbesar gas alam kedua setelah Rusia. Setengah dari gas alam tersebut digunakan Turki untuk membangkitkan listrik.

Gencatan senjata dengan PKK adalah bagian dari proses perdamaian yang diprakarsai oleh Tayyip Erdogan saat menjaabat Perdana Menteri untuk mengakhiri pemberontakan selama tiga dekade yang telah menewaskan lebih dari 40 ribu orang.

Namun, Turki melancarkan serangan udaranya terhadap kamp-kamp PKK di utara Irak minggu lalu, bagian dari serangan terhadap "perang terhadap grup teroris", sekaligus mengebom militan ISIS di utara Suriah.

Serangan bersenjata terhadap polisi di tenggara Turki yang didominasi oleh warga Kurdi telah meningkat tajam sejak pekan lalu.

Hingga kini, Turki belum meminta bantuan gas dari negara lain akibat ledakkan yang terjadi, karena tidak ada kekurangan dalam memenuhi kebutuhan domestik.

"Semua tindakan pencegahan telah diambil untuk memastikan permintaan gas alam dipenuhi," tegas Yildiz. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER