Turki Minta Dukungan NATO untuk Perangi ISIS

Fadli Adzani/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 18:21 WIB
Turki mencari dukungan untuk memerangi ISIS di Suriah dan Irak dalam pertemuan dengan NATO pada Selasa (28/7).
Turki mencari dukungan untuk memerangi ISIS di Suriah dan Irak dalam pertemuan dengan NATO pada Selasa (28/7). (Getty Images/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Turki mencari dukungan moral untuk memerangi ISIS di Suriah dan Irak dalam pertemuan dengan NATO pada Selasa (28/7).

Turki meminta konsultasi mendesak bersama dengan 27 sekutu NATO di Brussels setelah meningkatkan perannya di serangan udara pimpinan Amerika Serikat terhadap ISIS serta menyerang kamp pemberontak Partai Pekerja Kurdi (PKK) di Irak Utara.

"Turki meminta untuk mengadakan pertemuan setelah beberapa serangan teroris yang menimpa mereka. Mereka juga ingin memberikan informasi terkait tindakan yang mereka ambil untuk melawan serangan teroris," kata Wakil Juru Bicara NATO Carmen Romero, mengacu pada serangan ISIS yang menewaskan setidaknya 32 orang, banyak dari mereka pelajar muda, di sebuah kota Turki di dekat perbatasan Suriah pada Minggu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertemuan ini adalah sinyal kuat dari solidaritas kami dengan Turki," tambahnya.

Pertemuan NATO dimulai pada pukul 11 siang waktu Eropa tengah, dilaksanakan dibawah artikel 4 dari Perjanjian Pendirian NATO, yang mengizinkan anggota dari aliansi untuk meminta konsultasi dari sekutu lainnya ketika keamanan mereka terancam.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan pada sebuah wawancara di stasiun televisi ATV pada Senin (27/7) bahwa penting bagi NATO untuk mengerti bahwa "niat Turki benar", akan tetapi, Turki hanya akan mencari dukungan keamanan dari sekutu jika benar-benar diperlukan saja.

Turki memang meminta konsultasi keamanan dengan sekutu, namun, mereka tidak meminta sekutu untuk mempertimbangkan bantuan militer. Sebelumnya, Ankara telah meminta konsultasi keamanan tersebut sebanyak dua kali, terutama ketika bentrokan udara dengan Damaskus pecah.

Menurut sumber yang mengetahui isi pertemuan tersebut, Turki tidak meminta dukungan pasukan atau bantuan serangan udara dari NATO.

Romero menambahkan bahwa Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sempat berbicara dengan Davutoglu pada Jumat (23/7) dan memuji tekad Turki untuk menangani ISIS.

Ambiguitas

Diluar harapan dukungan politik NATO, Amerika Serikat, yang merupakan kekuatan paling domanan di dalam aliansi NATO, telah membuat beberapa konsesi dengan berjanji untuk bekerja sama dengan Turki dalam menciptakan zona aman di dalam Suriah yang dikhususkan bagi pengungsi. Hal tersebut dapat mengurangi beban Ankara dalam menerima pengungsi dari Suriah.

Sementara itu, Presiden Turki Tayyip Erdogan telah meningkatkan peran dalam perang melawan ISIS setelah beberapa tahun ambiguitas atas dukungan untuk para pemberontak Islam di Suriah.

Pergeseran kebijakannya datang bersamaan dengan serangan terhadap kelompok Kurdi yang sedang menikmati simpati di Barat, terutama di Eropa.

Sekutu Eropa, yang membutuhkan pertolongan Turki untuk mencegah masuknya pejuang asing dari Eropa, cenderung tidak ingin Erdogan membahayakan proses perdamaian dengan PKK yang sudah berjalan selama beberapa tahun.

Hal tersebut mengharuskan Turki memberikan hak lebih kepada penduduk Kurdi, serta otonomi yang lebih besar di daerah tenggara Turki, yang mayoritas didiami Kurdi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER