Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kembali menyinggung konflik Laut China Selatan dalam pidato sambutannya di peringatan hari ulang tahun Association of South East Asia Nations (ASEAN) yang ke-48.
Menurut JK, konflik Laut Cina Selatan yang tak kunjung usai berpotensi menjadi ancaman yang serius bagi keamanan maritim regional.
"(Konflik) di Laut Cina Selatan, harus bisa dikelola dan diselesaikan secara damai melalui dialog dan kerja sama," kata JK dalam pidato pembukaan di Jakarta, Senin (10/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut JK saat ini dibutuhkan partisipasi sekaligus peran negara-negara ASEAN untuk ikut serta mendorong pelarangan politik 'penggunaan kekuatan' guna menyelesaikan perselisihan yang mengikat seperti konflik Laut Cina Selatan ini.
“ASEAN tidak boleh membiarkan sengketa bilateral yang belum terselesaikan merusak keharmonisan regional,” ujar JK.
JK juga menyerukan peningkatan kapasitas lembaga untuk mengatur hubungan antar negara ASEAN, dan mempercepat integrasi ekonomi regional.
Knflik Laut Cina Selatan ini berawal klaim China atas 90 persen wilayah Laut China Selatan yang dipercaya kaya akan minyak dan gas. Namun klaim juga datang dari Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan yang menganggap beberapa wilayah perairan itu berada dalam zona ekonomi eksklusif mereka.
Beberapa waktu lalu, China juga diketahui membuat kemajuan pesat dalam reklamasi, membuat pulau buatan yang ditengarai bisa digunakan untuk kepentingan militer, di wilayah Kepulauan Spratly yang jadi sumber sengketa dengan Filipina.
(stu)