Netanyahu Ajak Kaum Yahudi AS Tolak Kesepakatan Nuklir Iran

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 05 Agu 2015 17:17 WIB
Menjelang ratifikasi kesepakatan nuklir Iran di Kongres AS, Benjamin Netanyahu mengimbau kaum Yahudi di AS menolak kesepakatan nuklir Iran.
Menjelang ratifikasi kesepakatan nuklir Iran di Kongres AS, Benjamin Netanyahu mengimbau kaum Yahudi di AS menolak kesepakatan nuklir Iran. (Reuters/Atef Safadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencoba mengarahkan agar umat Yahudi di Amerika Serikat menolak kesepakatan nuklir Iran yang diinisiasi oleh Presiden Barack Obama. Perjanjian nulklir yang disebut Netanyahu bencana bagi Timur Tengah ini akan dibahas dalam Kongres AS.

Dalam siaran publik lewat internet yang disebar oleh kelompok Yahudi di Amerika Utara, Netanyahu menegaskan argumen Israel, bahwa kesepakatan pada 14 Juli itu tidak cukup untuk mengekang proyek bom nuklir Iran.

Opini kaum Yahudi di AS terpecah terkait aliansi AS-Israel yang dalam beberapa tahun terakhir tampak tak selalu harmonis. Namun Netanyahu mengatakan bahwa penolakannya terhadap perjanjian nuklir Iran adalah non-partisan. Ia juga membantah argumen Obama yang mengatakan bahwa kesepakatan itu adalah satu-satunya cara untuk menghindari perang dengan Iran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak menentang kesepakatan ini karena saya ingin perang. Saya menentang kesepakatan ini karena saya ingin mencegah perang. Dan kesepakatan ini akan membawa perang," kata Netanyahu. "Ini adalah waktu untuk berdiri dan diperhitungkan. Tolak kesepakatan berbahaya ini."

Kelompok Yahudi mengatakan 10 ribu orang telah mendaftar untuk melihat siaran publik itu.

Ini akan menjadi tekanan tersendiri bagi anggota parlemen yang dijadwalkan akan ratifikasi kesepakatan nuklir 17 September.

Jika Kongres menolak kesepakatan itu, Amerika Serikat mungkin akan kehilangan banyak sementara lima negara lain penandatangan perjanjian akan kembali terlibat dengan Iran, termasuk dalam banyak transaksi perdagangan yang menjanjikan.

Netanyahu berusaha mengecilkan aspek ini, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan internasional akan berpikir dua kali untuk memasuki pasar Iran jika itu berarti kehilangan peluang bisnis dengan AS. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER