China Investigasi Penyebab Ledakan di Tianjin

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 10:15 WIB
Para penyidik China mencari petunjuk untuk mengidentifikasi penyebab dua ledakan besar di sebuah gudang di kawasan industri pelabuhan Tianjin.
Hingga saat ini, belum diketahui apa penyebab ledakan, namun diduga kuat akibat api yang menyambar bahan kimia berbahaya di salah satu gudang. (Reuters/Jason Lee)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para penyidik China ​​pada Jumat (14/8) mencari petunjuk untuk mengidentifikasi penyebab dua ledakan besar di sebuah gudang tempat penyimpanan bahan kimia beracun dan gas di kawasan industri pelabuhan Tianjin, salah satu dari 10 pelabuhan terbesar di dunia.

Ledakan di kota Tianjin pada Rabu (12/8) malam menewaskan sedikitnya 50 orang, termasuk puluhan petugas pemadam kebakaran, kata media pemerintah. Sekitar 700 orang terluka, 71 di antaranya mengalami luka serius.

Ledakan di Tianjin begitu dahsyat, hingga terlihat oleh satelit di ruang angkasa dan terbaca pada sensor gempa. Ledakan ini terjadi di gudang yang dirancang untuk menyimpan bahan kimia berbahaya dan beracun, menurut penilaian inspektur lingkungan pada 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut keterangan polisi, sebagian besar wilayah di gudang ini menyimpan amonium nitrat, potasium nitrat dan kalsium karbida, saat ledakan terjadi.

Dilaporkan kantor berita Xinhua, tim Badan Energi Atom Internasional dari pusat tanggap darurat lingkungan Beijing beserta dengan 214 spesialis nuklir militer dan bahan biokimia China, telah dikerahkan untuk menyelidiki dampak kerusakan dan ancaman bahan kimia berbahaya yang diperkirakan menguar di udara setelah ledakan.

Xinhua mengidentifikasi gudang tersebut dimiliki oleh perusahaan Tianjin Dongjiang Port Ruihai International Logistics. Surat kabar China Daily menyatakan bahwa manajer perusahaan tersebut telah ditahan.

Administrasi Keselamatan Maritim Tianjin menyatakan bahwa perusahaan ini melanggar standar pengemasan dalam inspeksi keselamatan, dua tahun lalu. Kala itu, dari 4.325 kontainer yang diperiksa di gudang tersebut, lima kontainer tidak memenuhi standar pengemasan, menurut laporan yang dimuat di situs pemerintah China pada Januari 2014.

Namun, situs perusahaan itu menyatakan bahwa mereka adalah perusahaan yang diakui oleh pemerintah China dan mengkhususkan diri dalam menangani "barang berbahaya."

Kalkulasi kerusakan

Saksi mata Reuters menyatakan bahwa kerusakan terjadi di sejumlah wilayah pelabuhan Tianjin. Banyak kontainer pengiriman terlempar jauh akibat ledakan, dan ratusan mobil terbakar. Bangunan di sekitar pelabuhan hangus terbakar.

Sejumlah perusahaan asing dari seluruh dunia tengah memperhitungkan kerusakan fasilitas mereka yang berada di sekitar pelabuhan, dan mengkalkulasikan kerugian yang mereka derita.

Surat kabar Jepang, Nikkei menyatakan pabrik perakitan kendaraan milik Toyota Motor Corp yang terletak di sekitar pelabuhan Tianjin mengalami kerusakaan pada jendela. Sementara produsen mobil Perancis, Renault, menyatakan lebih dari 1.000 mobil rusak, meski tidak ada staf yang terluka.

Sekitar 4.000 mobil milik Hyundai Motor Co yang berada di lokasi kejadian hancur, namun total kerugian belum diperhitungkan.

Sementara, kerusakan juga menimpa perusahaan pertambangan dan perminyakan yang melakukan aktivitas ekspor impor melalui pelabuhan Tianjin. Perusahaan pertambangan BHP Billiton
menyatakan aktivitas operasi dan pengiriman mereka di pelabuhan ini terganggu. Sejumlah jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal tanker minyak juga terganggu.

Hingga saat ini, belum diketahui apa penyebab ledakan, namun diduga kuat akibat api yang menyambar bahan kimia berbahaya di salah satu gudang. Dua kali ledakan terjadi, yang kekuatannya setara puluhan ton TNT dan gempa bumi 2,9 skala richter, berdasarkan penghitungan Pusat Jaringan Gempa Bumi China.

Menurut pengamatan Reuters, ledakan tersebut menyebabkan kerusakan bangunan hingga radius 2 km. Ribuan warga dievakuasi ke 10 sekolah terdekat karena gedung apartemen dan rumah mereka rusak karena guncangan ledakan yang begitu besar.

Hingga Kamis (13/8) malam, dua kobaran api masih terlihat di sekitar lokasi kejadian. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER