Shinzo Abe Minta Maaf Atas Kekejaman Jepang di Perang Dunia

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 22:33 WIB
Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan permintaan maafnya pada negara-negara yang dijajah dan dirugikan oleh Jepang pada masa Perang Dunia II.
Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan permintaan maafnya pada negara-negara yang dijajah dan dirugikan oleh Jepang pada masa Perang Dunia II. (Reuters/Yoshikazu Tsuno/Pool)
Tokyo, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan permintaan maafnya pada negara-negara yang dijajah dan dirugikan oleh Jepang pada masa Perang Dunia II. Namun Abe juga menegaskan bahwa permintaan maaf ini tidak perlu lagi di sampaikan oleh pemimpin Jepang di generasi berikutnya.

Diberitakan Reuters, pernyataan ini disampaikan Abe dalam peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Tokyo, Jumat (14/8). Permintaan maaf ini adalah tradisi yang telah dimulai sejak zaman perdana menteri Tomiichi Murayama tahun 1995.

Dalam pernyataan itu, Abe menyatakan "meminta maaf dengan tulus" dan "penyesalan mendalam"  atas agresi dan kolonialisme yang dilakukan Jepang. Beberapa negara sempat dijajah Jepang pada Perang Dunia II, seperti Indonesia, China dan Korea Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepada orang-orang yang tidak berdosa, yang mengalami kerusakan dan penderitaan oleh negara kami. Saat saya merenungkan soal kenyataan ini, bahkan saat ini, saya tidak mampu berkata-kata dan hati saya sangat berduka," kata Abe.

Jepang bertekuk lutut dan menyerah setelah sekutu membom nuklir Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, menewaskan ratusan ribu orang.

Abe dalam kesempatan itu juga mengatakan bahwa generasi pemimpin Jepang selanjutnya tidak perlu lagi mengulangi tradisi minta maaf ini setiap tahunnya. Hal ini sesuai dengan desakan kubu politik Abe yang menganggapnya sebagai sikap memalukan dan merusak citra Jepang pasca-perang yang cinta damai.

"Di Jepang, generasi pasca-perang saat ini telah mencapai 80 persen dari populasi. Jangan kita biarkan anak-anak, cucu dan bahkan generasi mendatang, yang tidak ada hubungannya dengan perang, harus meminta maaf," kata Ace.

"Namun, kita sebagai warga Jepang, di semua generasi, harus menghadapi fakta sejarah di masa lalu," lanjut dia.

Abe juga mengatakan "tidak akan melupakan wanita-wanita di medan perang saat itu yang kehormatan dan martabatnya dihancurkan." Pernyataan ini secara tidak langsung merujuk pada jugun ianfu, atau wanita-wanita dari daerah penjajahan Jepang yang diculik untuk dijadikan budak seks.

Jugun ianfu telah menjadi perkara serius antara Jepang dan beberapa negara, salah satunya Korea Selatan yang mengatakan bahwa Tokyo tidak serius menanggapi kasus ini kendati telah ada permintaan maaf pada tahun 1993.

Pernyataan Abe hari ini akan menjadi perhatian bagi negara-negara bekas jajahan Jepang saat itu, terutama Korsel dan China. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER