Hillary Serang Balik Jeb Bush soal Invasi Irak

Ike Agestu | CNN Indonesia
Minggu, 16 Agu 2015 12:21 WIB
Setelah dituduh ikut bertanggung jawab atas kelahiran ISIS, Hillary menyerang balik Jeb Bush soal invasi Irak di bawah pemerintahan saudaranya.
Setelah dituduh ikut bertanggung jawab atas kelahiran ISIS, Hillary menyerang balik Jeb Bush soal invasi Irak di bawah pemerintahan saudaranya. (Reuters/Mike Blake)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat kuat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, balas menyerang Jeb Bush dari Partai Republik terkait tuduhan Bush bahwa ia ikut bertanggung jawab atas lahirnya ISIS di Irak dan Suriah.

Clinton menjabat sebagai menteri luar negeri AS di bawah pemerintahan Barack Obama saat kemunculan ISIS.

Pada 2002, saat ia menjabat sebagai senator mewakili New York, Clinton memilih untuk mendukung invasi Irak yang diinisiasi oleh saudara Jeb Bush, George W. Bush.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun invasi itu menyeret AS ke dalam konflik berkepanjangan, dengan biaya mahal. Clinton akhirnya menyebut keputusannya untuk mendukung invasi itu sebagai sebuah kesalahan.

"Saya merasa agak aneh bahwa Jeb Bush membela tindakan saudaranya di Irak," kata Clinton pada kampanye di Iowa, dikutip dari Al Arabiya.

"Jika dia melakukan itu, dia perlu menyajikan gambarnya secara menyeluruh,” kata Clinton. "Dan isinya, seperti yang Anda tahu, termasuk perjanjian yang George W. Bush yang dibuat dengan pemerintah (Nuri al) Maliki di Irak yang menetapkan akhir tahun 2011 sebagai tanggal untuk menarik pasukan Amerika."

Pada Selasa, Jeb Bush menyalahkan Clinton ikut bertanggung jawab atas lahirnya kelompok militan ISIS, karena menarik pasukan AS dari Irak terlalu cepat.

“Penarikan dini itu adalah kesalahan fatal, menciptakan kekosongan sehingga diisi oleh ISIS," kata Jeb Bush di California.

Bush bahkan mengatakan bahwa kemungkinan dibutuhkan untuk mengirim lebih banyak pasukan kembali ke Irak.

"Saat ini, kita memiliki sekitar 3.500 tentara dan marinir di Irak, dan mungkin diperlukan lebih,” ujar Bush.

Pernyataannya memicu perdebatan sengit yang telah lama menggelegak di Washington dan telah menodai warisan saudaranya.

Invasi AS ke Baghdad disusul oleh kekerasan sektarian yang brutal dan meninggalkan pemerintah Irak tanpa kekuatan yang berarti.

Selain menjadi titik pertikaian antara Partai Republik dan Demokrat, konflik Irak juga membuat Clinton kalah dari saingannya sesama Demokrat, Obama, dengan imej anti-perang, pada pemilu AS 2008.

ISIS secara berkala menargetkan kaum Syiah, mengipasi konflik sektarian yang memang sudah ada di Irak. Kelompok militan pimpian al-Baghdadi ini merebut sebagian besar wilayah Irak pada Juni 2014 dan juga mengontrol wilayah yang signifikan di Suriah. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER