Pasca Pemecatan Ketua, Partai USDP Myanmar Rapat Mendadak

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 17 Agu 2015 11:56 WIB
Pemimpin partai berkuasa di Myanmar, Partai Serikat Solidaritas dan Pembangunan (USDP), melakukan pertemuan mendadak pada Senin (17/8).
Persaingan antara dua tokoh kuat Myanmar, Presiden Thein Sein dan Ketua Partai USDP, Shwe Mann, berujung pada Rabu malam, ketika militer mendatangi dan mengepung markas besar USDP. (Reuters/Soe Zeya Tun)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin partai berkuasa di Myanmar, Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP), melakukan pertemuan mendadak pada Senin (17/8) untuk mempersiapkan konfrontasi dengan ketua partai mereka yang digulingkan, di parlemen.

Persaingan antara dua tokoh kuat Myanmar, Presiden Thein Sein dan Ketua Partai USDP, Shwe Mann, berujung pada Rabu malam, ketika militer mendatangi dan mengepung markas besar USDP.

Thein Sein memecat Shwe Mann sebelum wakil ketua USDP yang menjadi sekutu Sein mengadakan pertemuan di bawah pengawalan aparat keamanan, untuk memecat faksi Shwe Mann dari posisi komite eksekutif partai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertikaian ini terjadi hanya tiga bulan menjelang pemilu bebas pertama yang dijadwalkan November mendatang. Pemilu ini adalah yang pertama dilaksanakan dengan terbuka di Myanmar dalam 25 tahun.

Sebelumnya pada Sabtu, juru bicara Sein, Ye Htut, mengatakan bahwa Mann dipecat karena ia mendukung UU yang kontroversial di parlemen, dan memiliki ikatan dengan partai rival USDP.

Pada Senin, Thein Sein menghadiri pertemuan di markas USDP, anggota parlemen Hla Shwe mengatakan dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya.

Iring-iringan presiden keluar dari kompleks USDP sekitar dua puluh menit setelah pertemuan tertutup dijadwalkan.

Shwe Mann masih memegang posisi kuat di parlemen. Dia akan menghadapi faksi presiden dari partainya sendiri pada Selasa ketika parlemen mengadakan sesi terakhir sebelum pemilu 8 November mendatang.

USDP mengharapkan Shwe Mann akan menanggapi peristiwa beberapa hari terakhir di parlemen, kata Hla Shwe kepada Reuters pada Minggu.

Pada pertemuan Senin, anggota partai kemungkinan mendiskusikan bagaimana memperkenalkan RUU ke parlemen yang dapat digunakan untuk mendakwa Shwe Mann, kata Hla Shwe.

Menurut RUU itu, jika satu persen dari konstituen menandatangani petisi dan komisi pemilihan membenarkan aduan mereka, anggota parlemen dapat dipanggil.

Shwe Mann menghadapi petisi dari konstituennya sendiri untuk mendukung RUU di parlemen yang akan mengurangi kekuasaan militer dalam politik.

Sejak dipecat, Shwe Mann tak banyak bicara, terutama soal apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

Dalam sebuah posting Facebook pada Sabtu, ia mengatakan ia tidak akan melakukan apa pun yang membahayakan negara atau orang-orang. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER