Bangkok, CNN Indonesia -- Ledakan di lokasi wisata membuat Bangkok mencekam. Korban tewas dalam insiden itu mencapai sedikitnya 27 orang, termasuk para wisatawan asing.
Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok, Subandrio, mengatakan sejauh ini belum ada laporan korban dari warga negara Indonesia di ibu kota Thailand itu.
"Laporannya masih sama, belum ada laporan korban WNI," kata Subandrio pada CNN Indonesia, Selasa (18/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Subandrio mengatakan bahwa ada sekitar 800 WNI yang bekerja di Bangkok, kebanyakan para profesional dan mahasiswa.
Situasi yang masih mencekam di kota itu membuat KBRI mengeluarkan imbauan bagi para WNI untuk waspada.
"Kami mengimbau untuk tidak keluar malam jika tidak ada keperluan. Jika ada hal-hal yang terjadi diharap segera menghubungi KBRI," ujar Subandrio.
Menurut beberapa media, beberapa wisatawan asing yang ikut tewas dalam insiden itu kebanyakan berasal dari China dan Taiwan. Bangkok juga merupakan salah satu tujuan wisata bagi WNI.
"Jika weekend dipastikan ada wisatawan asal Indonesia di Bangkok," lanjut Subandrio.
Lokasi ledakan, Kuil Erawan, adalah tempat peribadatan yang terkenal bagi para wisatawan penganut Hindu. Di kuil ini terdapat patung Phra Phrom, wujud Brahma dalam budaya Thailand.
Lokasi kuil itu terletak di tengah pusat pariwisata Bangkok, dipenuhi lokasi perbelanjaan dan perkantoran.
"Pernah satu kali saya menemui WNI yang beragama Hindu sembahyang di kuil itu. Tapi memang daerah itu adalah daerah tempat berbelanja," tutur Subandrio.
Polisi masih menyelidiki pelaku pengeboman. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa bom terbuat dari tiga kilogram TNT yang dimasukkan ke dalam pipa dan dibungkus kain putih. Radius kerusakan akibat ledakan diperkirakan mencapai 100 meter.
Belum ada yang bertanggung jawab dalam insiden ini. Pemerintah Thailand memang tengah memerangi kelompok separatis Muslim di bagian selatan, namun pemberontak sangat jarang melakukan serangan di luar wilayah mereka.
Riwayat keamanan Thailand dalam beberapa tahun terakhir memang penuh konflik. Mulai dari perseteruan antara pendukung rezim terdahulu dengan pemerintah hingga perebutan kepemimpinan negara, tidak jarang berlangsung dengan pertumpahan darah.
Militer menguasai Thailand sejak Mei 2014, setelah menggulingkan pemerintahan yang berkuasa menyusul kerusuhan pada aksi anti-rezim yang berlangsung berbulan-bulan.
(den)