Dipecat Presiden Myanmar, Shwe Mann Beraliansi dengan Suu Kyi

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 18 Agu 2015 16:45 WIB
Aung San Suu Kyi menyatakan partainya beraliansi dengan mantan ketua partai USDP yang berkuasa menjelang pemilihan umum penting di Myanmar.
Mantan Ketua Partai USDP Shwe Mann yang disingkirkan masih menjabat sebagai ketua Parlemen Myanmar. (Reuters/Soe Zeya Tun)
Naypyitaw, CNN Indonesia -- Pemenang hadiah Nobel Aung San Suu Kyi mengatakan partai oposisi pimpinannya akan beraliansi dengan Shwe Mann, mantan ketua partai berkuasa yang disingkirkan oleh Presiden Thein Sein. Ini merupakan perubahan persekutuan politik terbesar sejak pemerintah militer Myanmar berakhir.

“Sekarang jelas terlihat siapa musuh dan siapa kawan,” kata Suu Kyi kepada wartawan di parlemen, Selasa (18/8), ketika ditanya apakah pemecatan Shwe Mann membuat partainya kehilangan sekutu.

“Liga Nasional bagi Demokrasi akan bekerja sama dengan sekutu.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia tidak merinci kerjasama antara keduanya. Sebagai ketua Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan, USDP, yang saat ini berkuasa, Shwe Mann berupaya membangun hubungan dengan Suu Kyi. Langkah ini menyebabkan sejumlah anggota partai itu curiga sehingga dia akhirnya dipecat.

USDP adalah partai yang terdiri dari mantan anggota militer Myanmar.

Presiden Thein Sein menggeser Shwe Man beserta pengikutnya dari USDP minggu lalu, dan hanya beberapa bulan sebelum pemilu Myanmar dilangsungkan.

Pasukan keamanan mengepung kantor USDP pada Rabu (12/8), menutup gedung itu sementara pihak yang bersekutu dengan presiden bertemu dengan para pemimpin partai untuk menyingkirkan faksi Shwe Mann dari komite kepemimpinan partai.

“Karena hal itu terjadi tengah malam, dan ini tidak bisa terjadi di praktek demokrasi,” kata Suu Kyi.

Shwe Mann menjadi lawan militer setelah mendukung upaya Suu Kyi untuk mereformasi UUD yang bertujuan membatasi gerakan para jenderal di panggung politik Myanmar.

UUD yang dibuat oleh militer sebelum menyerahkan kekuasaan melarang Suu Kyi mencalonkan diri sebagai presiden. Angkatan bersenjata memiliki hak veto atas perubahan pasal-pasal UUD.

Suu Kyi mengatakan bahwa Partai Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD) tampaknya akan mendapat suara besar dalam pemilu bulan November mendatang karena perubahan di USDP ini.

NLD sebelumnya diperkirakan akan memenangkan sebagian besar kursi parlemen dalam pemilu yang dipandang sebagai ujian besar reformasi demokrasi di negara itu.

Ketua Parlemen

Shwe Mann masih memegang jabatan Ketua parlemen, dan pada Selasa (18/8) membuka masa sidang terakhir lembaga itu sebelum pemilu.

Dia mendapat tekanan untuk mengajukan RUU yang mengatur bahwa pemilih bisa memecat anggota parlemen, dan bisa berakhir dengan pemakzulan dirinya.
Ketua partai oposisi Aung San Suu Kyi dilarang UUD untuk mencalonkan diri sebagai presiden Myanmar. (Reuters/Soe Zeya Tun)
Dia sendiri menghadapi petisi dari daerah pemilihannya.

Suu Kyi mengatakan RUU itu “tidak benar”, karena anggota parlemen bisa dipecat oleh satu persen pemilih.

Sekutu-sekutu Shwe Mann bertekad untuk membelanya di parlemen.

“Sebagian besar anggota majelis rendah dari USDP akan mendukung Shwe Mann,” kata Aung Lynn Hlaing, anggota USDP.

“Shwe Mann selalu mewakili kami ketika kami tidak diindahkan oleh presiden. Menurut saya cara mereka di partai kami itu tidak benar.”

Ketegangan antara faksi-faksi yang bersaing ini muncul setelah minggu lalu USDP mengeluarkan mayoritas anggota kelompok yang terdiri dari 150 pensiunan militer dari daftar caleg partai itu.

USDP juga mengeluarkan dua sekutu terdekat presiden dari daftar caleg.

Mereka adalah Soe Thein, seorang menteri yang memiliki kekuasaan besar dari kantor presiden, dan Aung Min, yang dipilih Thein Sein untuk memimpin upaya pemerintah mencapai kesepakatan damai dengan kelompok-kelompok etnis bersenjata Myanmar.

Kejatuhan Shwe Mann dari kekuasaan ini mirip dengan pemberangusan politik yang dilakukan oleh militer, sehingga banyak pihak meragukan dia akan memiliki masa depan di panggung politik. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER