Kairo, CNN Indonesia -- Setidaknya enam orang terluka akibat ledakan yang terjadi di dekat gedung keamanan negara dan kantor pengadilan di pinggir kota Kairo pada Kamis (20/8) pagi. Petugas keamanan setempat meyakini bahwa ledakan tersebut berasal dari sebuah bom mobil.
Seperti diberitakan Reuters, petugas keamanan yang memeriksa lokasi ledakan di Shubra al-Khaima mengatakan bahwa ledakan ini menyebabkan sebuah kendaraan terbakar habis dan menimbulkan lubang cukup besar.
Di jejaring media sosial Twitter, banyak orang dari sejumlah tempat di ibu kota Mesir itu mendengar ledakan tersebut. Seorang pemilik toko, Mohamed Ali mengaku melihat seorang pria memarkir kendaraan di taman. Kendaraan itu kemudian meledak tak lama setelah pria tersebut pergi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 18 Juli lalu, kelompok militan Sinai--pendukung kelompok militan ISIS yang menduduki sebagian wilayah Irak dan Suriah dan telah menyebar ke tetangga Mesir, Libya--mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan keamanan di Mesir. Serangan yang berasal dari tembakan mortir ini menewaskan setidaknya lima anggota pasukan keamanan Mesir.
Sebelumnya, ratusan tentara dan polisi tewas akibat kudeta militer Presiden Mohamed Mursi pada 2013, menyusul protes massa yang menentang kebijakannya.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah berjanji untuk memusnahkan gerakan militan karena dianggap mengancam keamanan dunia Arab dan Eropa.
Otoritas Mesir pun telah mengambil tindakan tegas dalam meningkatkan sistem keamanan mereka melawan kelompok militan, namun hal ini menuai kritik dari kelompok hak asasi manusia yang menuduh pemerintah telah membendung kebebasan berpendapat.
Bulan ini, Sisi menyetujui undang-undang anti-terorisme di mana akan ada pengadilan khusus dan perlindungan terhadap penegak hukumnya dalam menghadapi pemberontakan panjang Islamis selama dua tahun yang bertujuan menggulingkan pemerintahannya.
Undang-undang ini mendapat kecaman dari kelompok hak asasi manusia. Mereka menuduh Sisi berupaya menggulingkan hak kebebasan yang telah diraih usai kudeta diktator Hosni Mubarak pada 2011 lalu.
(stu/stu)