Diduga Akan Bergabung ISIS, Tujuh Pemuda Australia Ditahan

Ranny Utami/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 20 Agu 2015 11:33 WIB
Australia semakin meningkatkan sistem keamanan di bandara demi mencegah warga yang teradikalisasi untuk pergi ke Timur Tengah dan bergabung ISIS.
Ilustrasi bandara Sydney. (Wikimedia Commons/Mw12310)
Sydney, CNN Indonesia -- Otoritas Australia menangkap tujuh anak muda berkewarganegaraan Australia ketika mereka mencoba pergi ke Timur Tengah, menurut Perdana Menteri Tony Abbott pada Kamis (20/8).

Abbot menduga ketujuh pemuda ini berniat untuk bergabung bersama kelompok militan Islam dan ikut bertempur di Timur Tengah.

"Kami menghentikan mereka di bandara, tujuh pemuda Australia yang berencana pergi ke Timur Tengah dan diduga ingin bergabung bersama kelompok teroris di sana," ujar Abbott kepada wartawan di Canberra, dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini, belum jelas di mana ketujuh pemuda Australia ini ditahan.

Australia berada dalam status siaga dalam menghadapi ancaman serangan dari Muslim radikal, termasuk dari militan yang baru kembali ke Australia dari pertempuran di Timur Tengah.

Sebagai langkah antisipasi untuk mengamankan negara dari ancaman domestik, pemerintah Australia meningkatkan upaya intensif dengan mencegah warga yang teradikalisasi untuk bergabung bersama kelompok seperti ISIS.

"Kami sangat prihatin dengan jumlah orang yang berada di bandara, terutama anak muda, yang berusaha berpergian ke luar negeri dengan alasan yang dapat menakuti Australia dan keluarga serta komunitas mereka," ujar Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia, Peter Dutton pada Kamis.

Abbott mengatakan kepada parlemen bahwa setidaknya saat ini ada 70 warga Australia yang bertempur di Irak dan Suriah. Mereka didukung oleh 100 'fasilitator' yang berbasis di negeri Kanguru ini. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER