Bangkok, CNN Indonesia -- Pemerintah junta militer Thailand pada Kamis (20/8) mengatakan bahwa serangan bom mematikan di sebuah kuil di Bangkok diyakini bukan berasal dari jaringan kelompok teroris internasional. Pasalnya, pihaknya menilai serangan ini tidak secara khusus menargetkan wisatawan asal China yang mayoritas mengunjungi kuil tersebut.
"Badan keamanan setempat bekerja sama dengan sejumlah pihak di berbagai negara sekutu telah menyimpulkan bahwa insiden ini diyakini tidak berkaitan dengan jaringan terorisme internasional," ujar Kolonel Winthai Suvaree, juru bicara pemerintah junta militer atau dikenal sebagai Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban.
Lokasi ledakan yang berada di Kuil Erawan ini sangat populer bagi kalangan wisatawan asal China. Dari 20 korban tewas, 11 diantaranya wisatawan asing, termasuk seorang warga negara Indonesia. Sebelumnya, jumlah korban tewas dikabarkan berjumlah 22 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Thailand menyatakan serangan itu ditujukan untuk merusak perekonomian Thailand.
Sementara ini, pengadilan Thailand telah menetapkan tersangka utama serangan bom di Kuil Erawan, Bangkok. Tersangka adalah seorang pria asing, namun tak disebutkan identitasnya--baik nama ataupun kebangsaannya.
Berdasarkan pengamatan kamera CCTV, pria muda berkaos kuning dan celana pendek tersebut tidak terlihat seperti warga Thailand.
Asumsi ini dikuatkan oleh pernyatan tukang ojek yang meyakini bahwa dirinya telah membawa sang pelaku pengeboman, tak lama setelah ledakan terjadi.
Kasem Pooksuwan, 47 tahun, mengaku kepada CNN bahwa penumpangnya, yang tak lama kemudian ditetapkan sebagai tersangka, berbicara dalam bahasa asing yang tidak diketahuinya melalui telepon selular selama menumpang di motornya.
Penumpang tersebut hanya menunjukkan selembar kertas yang bertuliskan nama sebuah taman kota dalam bahasa Inggris kepada Kasem.
Pihak berwenang hingga kini masih memburu pemuda yang terekam dalam CCTV meninggalkan ransel hitam di pagar kuil. Ransel tersebut diyakini berisi bom yang meledak beberapa menit setelah pria ini pergi.
Polisi Thailand juga telah mengirimkan sketsa wajah tersangka utama kepada Interpol. Dalam sketsa terlihat pemuda berkacata mata dengan rambut hitam dan berwajah putih.
Sketsa itu juga telah dipublikasikan secara luas, dan pemerintah Thailand menjanjikan hadiah sebesar 1 juta Baht (Rp384 juta) bagi siapapun yang memiliki informasi soal tersangka.
(stu/stu)