Korut-Korsel Memanas, WNI Diimbau Jauhi Perbatasan

Ike Agestu | CNN Indonesia
Jumat, 21 Agu 2015 19:08 WIB
Hubungan Korut dan Korsel memburuk, Kim Jong Un pada Jumat memerintahkan tentaranya untuk siap perang, menyusul aksi saling tembak sehari sebelumnya.
Di Seoul, sekitar 100 orang pemrotes anti-Korut berkumpul dan membakar orang-orangan Kim Jong Un. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan makin memburuk setelah aksi saling tembak artileri di perbasatan pada Kamis (20/8). Karenanya, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Pyongyang dan Seoul memberi imbauan kepada warga negara Indonesia.

“KBRI Seoul dan KBRI Pyongyang memberikan imbauan kepada WNI untuk menjauhi perbatasan,” kata  kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, lewat pesan singkat pada Jumat (21/8).

Sebelumnya, menyusul aksi saling tembak dan kampanye lewat pengeras suara, pemimpin Korut Kim Jong Un memerintahkan tentaranya untuk siap perang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan Reuters, perintah siap perang disampaikan Kim hari Jumat. Mulai pukul 5 pagi hari ini, tentara Korea di dekat perbasan akan "dipersenjata penuh untuk perang".

Terkait memanasnya hubungan kedua negara, pihak Kemlu Indonesia, menurut Iqbal, juga tidak mengeluarkan travel warning bagi WNI yang ingin ke Korsel ataupun Korut.

Di Seoul, sekitar 100 orang pemrotes anti-Korut berkumpul dan membakar orang-orangan Kim Jong Un.

Ketegangan hubungan dua negara Semenanjung Korea kali ini awalnya dipicu ketika dua tentara Korsel yang berpatroli di perbatasan Zona Demiliterisasi (DMZ) akibat ranjau darat. DMZ adalah wilayah perbatasan yang memisahkan kedua negara, dan merupakan perbatasan yang dengan jumlah tentara terbanyak di dunia.

Korsel menuduh Korut menanam ranjau tersebut, sementara Pyongyang membantah keteribatan apapun.

Sementara itu, latihan gabungan militer tahunan Korsel dan AS beserta beberapa negara lain sedang berlangsung sejak 17-28 Agustus. Korut selalu mengecam latihan militer ini, menyebutnya sebagai provokasi untuk perang. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER