Dalam 48 Jam Terakhir, Ada 15 Kasus MERS Baru di Saudi

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Sabtu, 22 Agu 2015 17:37 WIB
Sebanyak 15 kasus MERS baru terjadi di Saudi dalam 48 jam terakhir, menyebabkan kekhawatiran bagi jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci.
Pertama kali muncul di Arab Saudi tahun 2012, MERS disebabkan oleh coronavirus yang berasal dari famili yang sama seperti virus Severe Acute Respiratory Syndrome, atau SARS. (Reuters/Athit Perawongmetha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI Prof dr Tjandra Yoga Aditama memaparkan terdapat 15 kasus penjangkitan virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah atau MERS CoV baru di Arab Saudi dalam 48 jam terakhir, menyebabkan kekhawatiran bagi jemaah haji yang akan berangkat ke Saudi. 

Menurut rilis yang diterima CNN Indonesia pada Sabtu (22/8), sebanyak tiga orang meninggal dunia dalam kurun waktu tersebut. Kasus baru tersebut termasuk satu petugas kesehatan yang sakit dan satu warga Saudi yang telah lanjut usia, berumur 109 tahun.

"Jumlah total kasus MERS CoV di Arab Saudi meningkat lagi hari ini menjadi 1.134, dari sebelumnya 1.115 kasus, dan jumlah kematian total menjadi 486, bertambah lagi dari sebelumnya 480 kematian," kata Tjandra dalam rilisnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tjandra memaparkan karena kasus MERS terus berkembang, maka badan kesehatan dunia atau WHO akan akan mengirimkan tim ke Arab Saudi. Langkah ini juga dilakukan WHO dalam upaya menanggulangi MERS yang sempay mewabah di Korea Selatan beberapa waktu lalu.

Selain itu, Tjandra menyebutkan bahwa terdapat rencana pelarangan pemotongan unta sebagai hewan kurban pada tahun haji kali ini. Rencana ini didasarkan pada data yang menunjukkan lebih dari 50 persen unta di jazirah Arab mengandung virus MERS CoV

"Unta (utamanya yang muda) dapat menularkan virus MERS CoV sampai jarak 1 meter, jadi mohon jamaah haji kita jangan dekat-dekat dengan unta," kata Tjandra.

Penyebaran virus MERS di Saudi masih terus terjadi. Data WHO pada awal Juni lalu menunjukkan lima kasus penjangkitan MERS baru, menambah daftar panjang penjangkitan virus mematikan ini, yaitu sebanyak 1.195 kasus dengan setidaknya 448 kematian, sejak September 2012.

Pertama kali muncul di Arab Saudi tahun 2012, MERS disebabkan oleh coronavirus yang berasal dari famili yang sama seperti virus Severe Acute Respiratory Syndrome, atau SARS.

Menurut data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, kasus penjangkitan MERS di Korea Selatan sempat menjadi kasus penjangkitan tertinggi kedua setelah Arab Saudi. Korea Selatan kemudian menyatakan bebas MERS pada 28 Juli lalu.

Untuk mencegah penjangkitan MERS di Indonesia dari jemaah umroh yang pulang dari tanah suci, pihak Kementerian Kesehatan pada akhir Juni lalu mengumumkan rencana untuk meletakkan alat pendeteksi suhu panas tubuh atau thermo scanner di 13 bandara Internasional yang ada di Indonesia. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER