Pria Bersenjata di Kereta Perancis Hanya Perampok

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 23 Agu 2015 21:27 WIB
Pengacara pria bersenjata yang dilumpuhkan penumpang kereta cepat di Perancis mengatakan tersangka hanya berniat merampok penumpang kereta karena kelaparan.
Polisi menangkap seorang pria di stasiun Arras Perancis setelah terjadi insiden penembakan di atas kereta cepat Thalys. (Reuters/Christina Cathleen Coons/Handout)
Arras, CNN Indonesia -- Pria bersenjata yang dilumpuhkan penumpang kereta cepat di Perancis dua hari lalu terlihat lemah dan kurang gizi dan dia hanya ingin merampok.

Pengacara yang mewawancarainya setelah dia ditangkap mengatakan pria Maroko berusia 26 tahun itu tampak terkejut ketika dia diberitahu bahwa pihak berwenang Eropa mencurigainya seorang militan Islam.

“(Saya melihat) seorang pria yang sakit parah, seseorang yang lemah secara fisik, seperti kekurangan gizi, sangat kurus dan pucat,” kata Sophie David kepada BFMTV, Minggu (23/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dia kaget dengan motif teroris yang diduga merupakan motif aksinya itu,” kata David, yang menggambarkan pria itu sebagai kliennya.

Dia mengatakan pria itu tidak memakai sepatu dan hanya mengenakan baju putih rumah sakit dan celana pendek ketika diwawancarai di kantor polisi Arras, Perancis utara, tempat kereta itu berhenti setelah insiden tersebut.

Pria, yang menurut sumber-sumber Perancis dan Spanyol bernama Ayoub el Khazzani, mengatakan kepada David bahwa dia menemukan senjata Kalashnikov yang dibawanya di dekat stasiun kereta Gare du Midi, Brussels tempat dia tidur.

“Beberapa hari kemudian dia memutuskan untuk naik kereta yang menurut gelandangan lain akan penuh dengan orang kaya yang bepergian dari Amsterdam ke Paris dan dia berharap bisa membeli makanan dengan merampok,” kata David.

Dua orang luka ketika mencoba melumpuhkan Khazzani di atas kereta cepat dari Amsterdam ke Paris pada Jumat (21/8). Tiga pemuda Amerika, salah satu luka karena terkena pisau, ikut dalam aksi penumpang melumpuhkan pria bersenjata itu.

Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve tidak menyebut nama Khazzani, tetapi mengatakan bahwa pria yang ditahan tela “diidentifikasi oleh pihak berwenang Spanyol dan dinas intelijen Perancis pada Februari 2014 karena berhubungan dengan gerakan radikal Islamis”. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER