Brussels, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Belgia meminta perundingan dengan Perancis, Jerman dan Belanda terkait peningkatan keamanan kereta lintas perbatasan setelah seorang pria bersenjata berhasil dilumpuhkan oleh penumpang.
“Perdana menteri mengusulkan penyelenggaran perundingan secepatnya mengenai transportasi, dan menteri dalam negeri Belgia, Perancis, Jerman dan Belanda akan memperkuat langkah-langkah anti-terosisme, terutama pemeriksaan identitas dan barang bawaan,” kata kantor Perdana Menteri Belgia Charles Michel seusai pertemuan dewan keamanan negara itu, Sabtu (22/8).
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh menteri luar negeri, pertahanan dan kehakiman, diputuskan untuk segera meningkatkan penjagaan kereta Thalys oleh polisi Perancis dan Belgia serta melakukan lebih banyak pemeriksaan bagasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thalys adalah kereta cepat internasional yang transit di Belgia.
Dua orang luka-luka ketika mencoba melumphkan seorang tersangka militan Islamis yang naik kereta Amsterdam menuju Paris di Brussel. Perdana Menteri Belgia menyebut insiden itu sebagai serangan teroris.
Belgia, yang memiliki 500 ribu Muslim yang sebagian besar berasal dari negara Afrika Utara yang berbahasa Perancis, dalam keadaan waspada sejak Januari ketika sejumlah orang bersenjata menembak 17 orang di Paris.
Dua hari setelah insiden tersebut, polisi Belgia menembak matu dua orang dalam operasi terhadap kelompok Islamis yang menurut jaksa penuntut federal akan melakukan “serangan teroris besar-besaran”.
Kantor perdana menteri juga mengatakan pria bersenjata yang dilumpuhkan penumpang kereta, yang kini ditahan di Perancis, dikenal oleh aparat berwenang Belgia yang mendapat informasi dari Spanyol bahwa tersangka merupakan ancaman terhadap keamanan.
Jaksa penuntut Belgia mengatakan mereka bekerjasama dengan Perancis dan telah melakukan penyelidikan tersendiri “dengan dasar tersangka naik kereta itu dari Brussels”.
Meski pemerintah Belgia telah melaksanakan langkah-langkah kontra-terorisme sebelum insiden kereta pada Jumat (21/8) itu, kereta Thalys antara Perancis, Belgia, Belanda dan Jerman memiliki penjagaan keamanan yang relatif longgar.
Berbeda dengan kereta Eurostar yang menghubungkan Paris, London dan Brussels, barang bawaan penumpang tidak diperiksa dan pemeriksaan identitas juga tidak rutin dilakukan.
Inggris berada di luar wilayah Schengen Uni Eropa dan pemeriksaan paspor di pintu masuk negara itu dilakukan secara rutin.
Komisi Eropa mengatakan dalam pernyataan yang dirilis lewat surat elektronik, Traktat Schengen mengenai kebebasan bergerak “tidak bisa ditawar” dan Komisi Eropa tidak berencana mengubahnya.
Tetapibadan ini mengatakan bahwa pengendalian keamanan bisa berjalan seiring dengan Schengen “jika langkah itu tidak memiliki dampak seperti pemeriksaan perbatasan”.
(yns)