Penyerang Kereta Perancis Diduga Militan

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 22 Agu 2015 21:42 WIB
Pihak berwenang Eropa telah mengawasi tersangka pelaku serangan di kereta api cepat Perancis yang digagalkan oleh para penumpang kereta itu.
Tersangka pelaku serangan di kereta Perancis sudah diawasi pihak berwenang Eropa sejak 2014. (Reuters/Pascal Rossignol)
Paris, CNN Indonesia -- Seorang pria bersenjata yang berhasil dilumpuhkan oleh para penumpang kereta di Perancis dikenal oleh pihak berwenang Eropa sebagai tersangka militan Islamis.

Menteri dalam negeri Perancis Bernard Cazaneuve menyatakan hal itu berdasarkan identitas diri yang diberikan oleh tersangka.

Dua orang terluka dalam aksi melumpuhkan tersangka yang membawa senjata Kalashnikov di atas kereta cepat dari Amsterdan ke Paris pada Jumat (21/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cazaneuve mengatakan identitas tersangka belum terkonfirmasi, tetapi jika dia mengatakan yang sebenarnya “dia adalah warga Maroko berusia 26 tahun yang diidentifikasi oleh pihak berwenang Spanyol dan dinas rahasia Perancis pada 2014 karena terkait dengan gerakan Islam radikal”.

Seorang sumber kontra-terorisme Spanyol mengatakan, tersangka yang berada di bawah pengawasan pihak berwenang Spanyol, pindah ke Perancis pada 2014 dan berangkat ke Suriah dan kembali ke Perancis.

Sumber itu mengatakan bahwa di Spanyol tersangka tinggal di kota pelabuhan Algeciras, dan tampaknya telah tinggal di negara itu sekitar satu tahun.

Cazeneuve tidak mengungkap kunjungan tersangka ke Suriah atau Perancis, hanya mengatakan menyebut Spanyol dan Belgia sebagai tempat tinggal tersangka militan itu pada tahun ini dan tahun lalu.

Dia mengatakan penyelidikan bersama dengan pihak berwenang Eropa lain “bisa menemukan dengan pasti kegiatan dan perjalanan teroris ini”.

Koran Perancis Le Voix du Nord mengatakan, tersangka kemungkinan memiliki hubungan dengan satu kelompok dalam penembakan yang diduga dilakukan oleh kelompok Islamis di Belgia pada Januari lalu.

Pemerintah Belgia mengkonfirmasi satu penyelidikan tetapi menolak memberi pernyataan lebih jauh.

Pihak berwenang Perancis dalam keadaan siaga sejak Januari ketika 17 orang tewas setelah ditembak oleh militan Islamis di Paris dan sekitarnya.

Kalashnikov, Pistol dan Pisau Silet

Pelaku serangan membawa senjata seranga Kalashnikov dan satu pistol otomatis, dilengkapi dengan sejumlah amunisi. Dia juga membawa pisau silet.

Menteri dalam negeri Perancis mengatakan perkelahian dimulai ketika seorang warga Perancis yang hendak pergi ke toilet mencoba menghentikan tersangka memasuki satu gerbong.

Dua tentara AS, yang salah satunya menderita luka sayatan pisau, termasuk dalam penumpang yang menghentikan aksi tersangka. 

Tentara AS bernama Spencoer Stone yang ditugaskan di Pangkalan Udara Lajes, Azores, dibawa ke rumah sakit khusus untuk pasien yang mengalami luka tangan di kota Lille, Perancis.

Diantara penumpang yang menghentikan aksi tersangka adalah teman Stone: Anggota Garda Nasional Alex Skarlatos dan mahasiswa Amerika bernama Anthony Sadler. Skarlatos baru bulan lalu kembali dari tugas di Afghanistan, dan ketiganya berlibur bersama di Eropa.

Cazeneuve mengatakan penumpang lain yang terluka adalah warga Perancis dan Amerika yang terkena peluru ketika sedang duduk.

Presiden Barack Obama memuji para penumpang itu sebaga pahlawan:”Jelas aksi kepahlawanan mereka kemungkinan berhasil mencegah tragedi yang lebih buruk lagi.”
Tersangka dipindahkan ke Paris dari kota Arras, Perancis Utara tempat insiden terjadi. (Reuters/Pascal Rossignol)
Presiden Francois Hollande akan berterimakasih langsung kepada para penumpang itu.

Tersangka teroris dipindahkan ke Paris dari Arras, Perancis Utara, tempat insiden itu terjadi. Cazaneuve mengatakan tersangka bisa ditahan selama empat hari tanpa dakwaan. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER