Turki Akan Langsungkan Pemilu Dadakan

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 25 Agu 2015 06:44 WIB
Gagal membentuk pemerintahan koalisi dalam dua bulan setelah pemilu Turki, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengusulkan diadakannya pemilu dadakan.
Partai AK (AKP), yang didirikan oleh Erdogan, kehilangan suara mayoritas dalam pemilihan 7 Juni untuk pertama kalinya sejak berkuasa pada 2002. (Reuters/Murad Sezer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gagal membentuk pemerintahan koalisi dalam dua bulan setelah pemilu Turki, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengusulkan diadakannya pemilu dadakan.

Sumber dari kantor Erdogan mengatakan pada Senin (24/8) bahwa ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu hari ini, Selasa (25/8).

Erdogan ditengarai akan meminta Davutoglu untuk membentuk pemerintahan bersama sementara menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada 1 November mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden kami memutuskan untuk memperbaharui pemilihan Majelis Agung Nasional Turki berdasarkan kewenangan yang diberikan kepadanya oleh konstitusi," bunyi pernyataan dari kantornya setelah ia bertemu ketua parlemen Ismet Yilmaz. (Baca: Turki Kemungkinan Akan Gelar Pemilu Dadakan)

Partai AK (AKP), yang didirikan oleh Erdogan, kehilangan suara mayoritas dalam pemilihan 7 Juni untuk pertama kalinya sejak berkuasa pada 2002. Ini membuat rumit ambisi Erdogan yang ingin membuat memperkuat kekuasaan presiden dan menjebloskan Turki pada ketidakpastian politik.

AKP akan tetap menjadi yang paling berkuasan pada pemerintahan interim, yang kabinetnya akan didominasi oleh para loyalis AKP. Tapi untuk mengubah konstitusi, Erdogan memerlukan mayoritas AKP di parlemen dalam pemilu mendatang.

Sementara itu, Turki saat ini sedang merubah strateginya dalam memerangi ISIS dan pejuang Kurdi PKK. Baru bulan lalu, Turki yang sebelumnya enggan terlibat aktif dalam serangan sekutu NATO-nya di Irak dan Suriah, memberi izin kepada pasukan Amerika Serikat untuk menggunakan pangkalan udara dalam melancarkan serangan kepada ISIS di Irak dan Suriah.

Pada Minggu, Turki dan Amerika Serikat memutuskan akan segera meluncurkan serangan udara "komprehensif" untuk menggempur markas kelompok militan ISIS dari wilayah Suriah utara yang berbatasan dengan Turki. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER