Korban Tewas di Truk Austria Bertambah Jadi 71 Orang

Ranny Utami/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2015 19:38 WIB
Empat orang ditangkap di Hungaria dan menurut kepolisian Austria, keempat orang ini terlibat dalam penemuan 71 pengungsi yang tewas di dalam truk pendingin.
Polisi Austria menemukan 71 jasad pengungsi yang diduga merupakan pengungsi asal Suriah dan telah tewas dua hari sebelum ditemukan. (Reuters/Heinz-Peter)
Eisenstadt, CNN Indonesia -- Polisi Austria mengungkapkan sebanyak 71 pengungsi, termasuk anak-anak, yang kemungkinan datang dari Suriah, tewas dalam sebuah truk pendingin yang ditinggalkan di jalan protokol Austria. Bersamaan dengan itu, empat orang dilaporkan ditangkap pada Jumat (28/8) di Hungaria terkait insiden ini.

Otoritas keamanan setempat menemukan sebuah 'dokumen perjalanan Suriah' di antara kerumunan jasad di dalam truk. Pihaknya meyakini bahwa penangkapan yang dilakukan di Hungaria akan memberi titik terang yang mengarah kepada orang-orang yang dinilai bertanggung jawab atas kematian tersebut.

Kepala Kepolisian Provinsi Burgenland, Hans Peter Doskozil menduga sejumlah pengungsi ini sudah tewas sebelum memasuki perbatasan Austria, yakni sekitar satu-dua hari sebelum ditemukan. Otoritas patroli perbatasan setempat menemukan truk dengan cairan dari tubuh membusuk merembes dari pintu belakang pada saat makan siang pada Kamis (27/8) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 71 pengungsi yang tewas, empat di antaranya adalah anak-anak, terdiri dari seorang balita perempuan berusia 1-2 tahun dan tiga anak laki-laki yang berusia sekitar 8-10 tahun. Sementara sisanya, 59 adalah laki-laki dan 8 lainnya perempuan.

Hingga kini, proses investigasi dilakukan tidak hanya dilakukan di Austria, tetapi juga di Hungaria. Pasalnya, truk bermuatan 7,5 ton ini memiliki nomor pelat Hungaria.

Doskozil meyakini insiden kematian puluhan pengungsi tersebut berkaitan dengan lingkar perdagangan manusia Bulgaria-Hungaria. Dari keempat orang yang ditangkap, tiga di antaranya berkewarganegaraan Bulgaria dan satu berkewarganegaraan Afghanistan, menurut Doskozil.

Penemuan puluhan pengungsi yang tewas dalam sebuah truk ini mengguncang para pemimpin Eropa yang sedang mengadakan pertemuan di KTT Balkan untuk membahas masalah, salah satunya soal tsunami imigran ke Eropa.

"Kami semua tentu saja terguncang oleh berita mengerikan ini, yang mengingatkan bahwa kita harus mengatasi isu imigrasi dengan cepat dan dalam semangat Eropa serta solidaritas untuk menemukan solusi," ujar Kanselir Jerman, Angela Merkel dalam konferensi pers di KTT di Balkan Barat di Wina.

Puluhan ribu pengungsi, terutama dari Afrika dan Timur Tengah, datang berbondong-bondong memasuki Eropa, meski harus bertaruh nyawa ketika menyeberangi Laut Mediterania. Tak jarang, para pengungsi terpaksa harus berdesakkan dalam kendaraan yang tidak dirancang untuk membawa penumpang manusia.

Para pengungsi yang berhasil selamat sampai ke tanah Eropa, baik lewat jalan darat maupun laut, kemudian berbondong-bondong melalui wilayah Balkan, menimbulkan ketegangan di sejumlah negara di wilayah tersebut.

Hungaria, misalnya, berencana memperkuat perbatasan di sebelah selatan dengan menyiagakan helikopter, menempatkan polisi dan anjing patroli, dan tengah mempertimbangkan mengerahkan tentara, karena jumlah imigran yang berhasil melewati pagar kawat semakin meningkat. (stu/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER