Aksi Bersih, Kemlu RI Imbau WNI di Malaysia Waspada

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Minggu, 30 Agu 2015 10:43 WIB
Ribuan orang turun ke Jalan di Kuala Lumpur dalam aksi Bersih 4 untuk mendesak reformasi pemerintahan dan lengsernya Najib Razak.
Ribuan orang turun ke Jalan di Kuala Lumpur dalam aksi Bersih 4 untuk mendesak reformasi pemerintahan dan lengsernya Najib Razak. (Reuters/Athit Perawongmetha)
Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- Ribuan pengunjuk rasa melakukan aksi demonstrasi di Kuala Lumpur, Malaysia untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Najib Razak. Terkait demonstrasi yang dinamai aksi Bersih ini, Kementerian Luar Negeri mengimbau kepada Warga Negara Indonesia untuk menghindari lokasi demonstrasi.

"Kami mengimbau kepada WNI yang ada di sana untuk hati-hati dan waspada," kata juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir pada CNN Indonesia, Minggu (30/8).

Menurutnya, hingga saat ini belum ada langkah pencegahan yang dilakukan oleh pihak kedutaan besar Indonesia di Malaysia terkait keselamatan WNI yang berada di sana. Namun dirinya akan terus memantau perkembangan demonstrasi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita lihat nanti perkembangannya, saat ini belum ada langkah pencegahan yang kita ambil," ujar pria yang akrab disapa Tata ini.

Tata mengatakan, demo yang terjadi di Malaysia biasa terjadi di negara lain termasuk di Indonesia. "Demonstrasi yang terjadi di Malaysia sama seperti yang terjadi di sini, mereka menyampaikan kekhawatiran," lanjut Tata.

Aksi Bersih telah digelar beberapa kali di Malaysia untuk mendesak reformasi. Namun aksi kali ini fokus menyerukan Perdana Menteri Najib Razak untuk turun.

Gerakan protes yang berlangsung mulai Sabtu kemarin berlanjut hari ini. Sejauh ini, aksi berlangsung damai tanpa adanya gesekan dengan aparat seperti aksi di tahun-tahun sebelumnya.

Najib dituduh terlibat korupsi setelah dana sebesar US$600 juta dari lembaga investasi 1MDB mampir di rekening pribadinya.

Lembaga anti-korupsi Malaysia mengatakan dana yang dibayarkan ke rekening Najib adalah sumbangan dari Timur Tengah, yang terjadi sebelum pemilihan 2013, tapi identitas donor belum terungkap.

Najib membantah tuduhan tersebut, namun sembari memberangus pemberitaan media dan aksi protes menentang pemerintahannya.

Dia memecat wakilnya dan para menteri lainnya yang menanyainya secara terbuka, dan jaksa agung yang menyelidiki 1MDB digantikan. Pihak berwenang menangguhkan izin dua surat kabar dan memblokir akses ke situs Web yang telah melaporkan 1MDB. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER