Polisi Thailand Buru Pelaku Pengeboman Lainnya

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 30 Agu 2015 13:09 WIB
Tersangka yang berusia 28 itu diduga adalah pelaku utama pengeboman yang menewaskan 20 orang di Bangkok. Polisi masih memburu kawanannya.
Tersangka yang berusia 28 itu diduga adalah pelaku utama pengeboman yang menewaskan 20 orang di Bangkok. Polisi masih memburu kawanannya. (Reuters/Thai Police)
Bangkok, CNN Indonesia -- Kepolisian Thailand masih terus memburu pelaku lainnya dalam peristiwa pengeboman di Bangkok yang menewaskan 20 orang. Sebelumnya, polisi telah menangkap seorang yang diduga kuat pelaku.

Diberitakan Reuters, Minggu (30/8), polisi menemukan banyak paspor palsu dan materi-materi pembuat bom dalam penggeledahan di apartemen tersangka.

Pria 28 tahun yang diduga tersangka itu telah tinggal di Thailand sejak Januari 2014 dan kini ditahan atas dakwaan kepemilikan peledak ilegal. Identitas dan kewarganegaraannya belum diungkap polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi juga masih bungkam soal informasi yang berhasil mereka korek dari pria tersebut. Namun wakil kepala polisi nasional Thailand Chaktip Chaijinda mengatakan mereka tengah memburu tersangka lainnya.

Kemarin, polisi mengindikasikan bahwa tersangka yang ditahan adalah pelaku utama yang wajahnya terekam kamera CCTV di lokasi pengeboman, Kuil Erawan.

Tersangka menyewa empat apartemen pada lantai yang sama di distri Nong Chok, Bangkok. Seorang pria dan wanita yang juga tinggal di lantai itu mengatakan pada Reuters tersangka tidak tinggal sendirian.

Menurut mereka, ada seorang pria tinggi yang sering keluar-masuk setiap harinya ke apartemen tersangka. Pria kedua ini tidak terlihat batang hidungnya sejak Jumat lalu.

"Kami sering melihat mereka berdua. Salah satunya yang ditahan, tapi ada pria lain, lebih tinggi," kata pria yang tidak ingin disebut namanya ini.

Sebelumnya kepolisian Thailand menuai kritikan karena dianggap terlalu lamban dalam menangkap tersangka pengeboman yang juga menewaskan seorang warga Indonesia tersebut.

Hingga saat ini spekulasi soal identitas pelaku masih liar berkembang. Dugaan yang muncul antara lain adalah kelompok separatis di selatan, organisasi militan asing yang simpati pada Uighur, atau massa anti pemerintah. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER