Pakar Meteorologi Dunia: El Nino Tahun Ini Mungkin Terkuat

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2015 08:06 WIB
Pakar dari Organisasi Meteorologi Dunia, WMO, memprediksi fenomena El Nino saat ini dapat menjadi salah satu El Nino yang terkuat sepanjang sejarah.
Kasubid Analisa dan Informasi Iklim BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menunjukan grafis penyebaran El Nino di Gedung BMKG, Jakarta, Senin (10/8). BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami kemarau panjang hingga Desember 2015. (Antara/Fanny Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pakar dari Organisasi Meteorologi Dunia, WMO, pada Selasa (1/9) menyatakan fenomena El Nino saat ini, yang akan diperkirakan akan mencapai puncaknya antara bulan Oktober dan Januari, dapat menjadi salah satu El Nino yang terkuat sepanjang sejarah.

Dikutip dari Reuters, para pakar iklim memprediksi permukaan air di timur-tengah Samudera Pasifik cenderung lebih hangat 2 derajat dari rata-rata, berpotensi membuat fenomena El Nino tahun ini menjadi salah satu yang terkuat yang pernah terjadi.

Maxx Dilley, direktur Cabang Prediksi Iklim dan Adaptasi WMO memaparkan biasanya udara hangat di atas wilayah Pasifik timur menyebabkan peningkatan curah hujan di atas pantai barat Amerika Selata, dan kondisi kering di sepanjang kepulauan Australia/Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilley menyebutkan bahwa El Nino juga dapat membawa curah hujan yang lebih tinggi dan kadang menyebabkan banjir di sejumlah negara-ngara Tanduk Afrika, tetapi menyebabkan kondisi kering di Afrika bagian selatan.

Pakar iklim kini lebih siap dari sebelumnya terkait persiapan model dan data prediksi pola El Nino. Meski demikian, dampak dari El Nino di belahan bumi utara sulit diprediksi karena terdapat efek pemanasan Arktik di aliran Atlantik.

"Sesungguhnya, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Akankah dua pola ini saling memperkuat? Apakah dua pola ini saling membatalkan satu sama lain? Apakah dua pola ini akan terjadi secara berurutan? Apakah pola ini hanya akan menjadi fenomena regional? Kami benar-benar tidak tahu," kata David Carlson, Direktur Program Penelitian Iklim Dunia.

Carlson menyatakan El Nino ini juga dapat diikuti secara tiba-tiba oleh fenomena La Nina, bersama dengan pemanasan global, menambah ketidakpastian pada prediksi pola iklim.

"Saya kira kita semua memperkirakan sinyal pemanasan iklim mulai muncul dalam catatan El Nino," katanya.

Namun dia menambahkan masih belum jelas bagaimana pemanasan global dipengaruhi oleh frekuensi atau kekuatan El Nino.

Sejak tahun 1950, fenomena El Nino yang kuat terjadi pada 1972 hingga 1973, 1982 hingga 19833 dan 1997 hingga 1998. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER