Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah para pejabat Palang Merah berdiskusi pada Senin (7/9), Korea Utara dan Korea Selatan akhirnya sepakat untuk mengadakan reuni keluarga yang terpisah saat perang antara kedua negara pecah pada 1950-1953.
Seperti dilansir Reuters, reuni kedua selama lima tahun belakangan ini akan mengambil tempat di resor Mount Kumgang, Korea Utara, pada 20-26 Oktober mendatang.
Program reuni keluarga Korut dan Korsel mulai digalakkan setelah KTT Korea Utara-Selatan pada 2000. Reuni ini awalnya dijadwalkan sebagai acara tahunan. Namun, hubungan lintas perbatasan kedua Korea yang naik turun menyebabkan hanya satu reuni berhasil digelar selama lima tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi warga Korut dan Korsel yang telah mendaftarkan diri, reuni merupakan ajang emosional. Pasalnya, harapan untuk bertemu dengan keluarga yang sangat mereka rindukan tentu meningkat.
Sekitar 66 ribu warga Korea Selatan, sebagian besar berusia 80 hingga 90 tahun, mendaftarkan diri untuk mengikuti reuni tahunan ini.
Namun, banyak warga yang terpaksa tak dapat mengikuti reuni, meskipun mereka telah mendaftarkan diri. Pada reuni keluarga pada Februari 2014, penyelenggara reuni menggunakan komputer yang memilih 500 warga secara acak, berdasarkan usia dan latar belakang keluarga.
Setelah proses wawancara, pemeriksaan medis, dan pemeriksaan apakah keluarga yang ini ditemui masih hidup, hanya 200 orang dinyatakan dapat mengikuti reuni, dengan rincian 100 warga Korut dan 100 warga Korsel.
Reuni tersebut juga terancam batal dan diwarnai dengan negosiasi para pejabat karena Korut mengancam reuni dibatalkan jika Korsel tidak menunda latihan militer tahunannya.
(stu)