Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang tokoh kelompok konservatis Jerman menyerukan agar negara itu memperketat aturan soal pemberian suaka, jika perlu dengan mengubah konstitusi.
Marus Soeder, menteri keuangan regional dari Partai Serikat Sosial Kristen (CSU) wilayah Bavaria, menyoroti keengganan beberapa warga Jerman terkait banyaknya pengungsi di wilayah mereka. Tahun ini, pemerintah Jerman memprediksi akan menerima sekitar 800 ribu pengungsi.
Undang-undang Dasar Jerman pasca perang mengatur pemberian hak suaka kepada korban penganiayaan politik. Kementerian Dalam Negeri Jerman di situsnya menyatakan, “Hak dasar suaka memiliki prioritas tinggi dan mengungkapkan kesediaan Jerman untuk memenuhi kewajiban sejarah dan kemanusiaan untuk mengakui pengungsi.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Soeder mengatakan negara-negara Uni Eropa yang lain tidak siap untuk mengadopsi standar tinggi soal hak suaka seperti Jerman.
"Oleh karena itu, siapa yang menginginkan solusi Eropa untuk krisis pengungsi harus siap untuk mengeropakan standar Jerman, lalu, untuk mengurangi mereka," tulisnya dalam sebuah opini di koran Frankfurter Allgemeine Zeitung pada Kamis (10/9).
Jerman harus memperlakukan adil setiap orang yang datang ke negara itu sebagai pengungsi, kata Soeder.
"Tapi dalam kepentingan kohesi masyarakat di negeri ini, kita harus melakukan segalanya untuk secara signifikan mengurangi masuknya pengungsi lagi, segera," tambah dia.
Merkel mengatakan pada Rabu bahwa Jerman perlu belajar dari kesalahan dalam menangani "Gastarbeiter", atau pekerja tamu, pada periode pasca-perang untuk mengintegrasikan pengungsi dan pencari suaka sejak saat mereka tiba di negara itu.
(stu)