NATO Khawatirkan Kehadiran Pasukan Rusia di Suriah

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 10 Sep 2015 09:35 WIB
Laporan mengenai kehadiran pasukan Rusia untuk mendukung militer rezim Bashar al-Assad semakin santer akhir-akhir ini.
PBB memperkirakan sekitar 250 ribu warga Suriah telah tewas sejak konflik meletus pada 2011. (Reuters/Stringer)
Praha, CNN Indonesia -- Laporan soal aktivitas militer Rusia di Suriah yang makin santer belakangan ini memmbuat NATO khawatir.

Sumber Libanon pada Rabu mengatakan bahwa pasukan Rusia telah mulai berpartisipasi dalam operasi militer di Suriah untuk mendukung pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, bersama dengan para pemimpin dari negara Barat lain menyerukan solusi politik daripada miliiter untuk mengakhiri perang sipil selama empat tahun yang telah menewaskan sekitar 250 ribu orang dan membuat setengah dari 23 juta rakyat Suriah harus kehilangan tempat tinggal mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya khawatir terkait laporan tentang peningkatan kehadiran militer Rusia di Suriah," kata Stoltenberg kepada wartawan saat berkunjung ke Praha, Rabu (9/10). "Itu tidak akan memberikan kontribusi untuk memecahkan konflik. Saya pikir penting untuk mendukung semua upaya guna menemukan solusi politik di konflik Suriah."

Para pejabat Amerika Serikat yang terlibat dalam serangan udara menggempur ISIS di Suriah juga mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, mereka juga menduga Rusia memperkuat bantuan untuk Assad.

Moskow menegaskan itu adalah tenaga ahli mereka, tetapi menolak untuk mengomentari skala dan ruang lingkup kehadiran militernya secara pasti.

Menteri Luar Negeri Jerman memperingatkan Rusia terkait peningkatan intervensi militer, mengatakan perjanjian nuklir dengan Iran dan inisiatif terbaru PBB menyarankan solusi politik untuk mengakhiri konflik Suriah.

Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius juga mengatakan laporan soal pasukan Rusia akan menyulitkan upaya untuk menemukan solusi tersebut. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER