Oslo, CNN Indonesia -- Pria Norwegia telah disandera di Suriah sejak Januari dan kini diyakini berada di tangan ISIS.
Perdana Menteri Swedia Erna Solberg pada Rabu (8/9) mengatakan bahwa ia tidak akan memenuhi tuntutan kelompok militan itu agar membayar tebusan.
“Tujuan kami adalah untuk membawa warga kami kembali ke rumah. Saya jelaskan, ini adalah kasus tuntutan,” kata dia dalam konferensi pers.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Solberg tidak menyebutkan siapa nama pria Norwegia itu namun mengatakan ia berusia 40 tahun dan ditahan oleh beberapa kelompok sejak pertama kali ditangkap.
"Pemerintah menanggapi ini dengan sangat serius," ujarnya. "Kami tidak dapat dan tidak akan menyerah pada tekanan dari teroris dan penjahat. Norwegia tidak membayar uang tebusan. Itu adalah prinsip, kami tidak bisa menyerah dalam berurusan dengan teroris.”
Ia mengatakan pembayaran uang tebusan akan meningkatkan risiko warga Norwegia lain diculik.
Solberg mengatakan pihak pemerintah saat ini sedang mengatasi kasus ini, namun ia tidak menjawab pertanyaan lain dari wartawan.
Sebuah situs web Dabiq yang dimiliki oleh ISIS menunjukkan gambar dua orang yang mereka klaim sebagai orang Norwegia dan China, dan mengatakan bahwa pemerintah mereka telah “meninggalkan” mereka berdua, tapi pembayaran uang tebusan bisa menyelamatkan nyawa mereka.
(stu)