Bikin Skenario Pernikahan Palsu, Warga AS Ditahan

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 10 Sep 2015 10:22 WIB
Seorang bapak dan anak asal California ditahan pada Rabu (9/9) lantaran menyusun skenario pernikahan palsu antara warga Amerika Serikat dan orang China.
Ilustrasi pernikahan. (Thinkstock/MarkgrafAve)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang bapak dan anak asal California ditahan pada Rabu (9/9) lantaran menyusun skenario pernikahan palsu antara warga Amerika Serikat dan orang China. Upacara pernikahan tersebut sengaja dirancang agar sang warga China mendapatkan kewarganegaraan Amerika Serikat secara sah.

Seperti dilansir Reuters, Jason Shiao dan putrinya, Lynn Leung, ternyata sudah mengajukan 70 aplikasi bagi imigran yang ingin menjadi warga negara AS sejak 2006. Namun, kejanggalan baru terendus oleh pihak berwenang saat mereka merancang satu pernikahan palsu.

Awalnya, perempuan warga China ini mengira bahwa pernikahan yang dirancang akan menjadi rumah tangga sungguhan. Ia pun rela mengeluarkan dana hingga US$50 ribu atau setara Rp716 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ternyata pria AS yang dijodohkan untuknya menyukai sesama jenis. Leung akhirnya menjelaskan bahwa pernikahan itu sekadar kesepakatan bisnis.

Dalam kasus lain, Shiao dan Leung juga menawarkan paket bulan madu palsu. Mereka lantas mengatur perjalanan bulan madu bagi satu pasangan palsu ke Las Vegas. Pasangan palsu tersebut diajarkan bagaimana cara mengelabui petugas imigrasi.

Operasi ini memang sudah biasa dilakukan. Yang membuat skenario Shiao dan Leung berbeda adalah biayanya, yaitu mencapai US$40 ribu hingga US$50 ribu.

"Ada periode kemakmuran di China. Ada beberapa orang berduit dan berkeinginan untuk bermigrasi ke Amerika Serikat," ujar agen khusus Keamanan Dalam Negeri AS, Claude Arnold.

Setelah mempelajari skenario duo ini, para personel agen khusus menggerebek satu gedung di Pasadena, Los Angeles, yang diduga merupakan kantor perusahaan hukum palsu Shiao.

Hingga kini, para agen masih memburu satu orang yang terlibat dalam skenario ini, Shannon Mendoza. Ia disinyalir merupakan perekrut warga AS yang nantinya dijadikan mempelai.

Jika terbukti bersalah, Shiao, Leung, dan Mendoza terancam diganjar hukuman lima tahun.

Membela tindakan kliennya, pengacara Leung, Errol Stambler, berkata, "Jika pernikahan itu sah, maka tidak ada yang salah dengan mencalokan pernikahan. Jika pada kenyataannya pernikahan itu tipuan, maka seharusnya ini kejahatan bagi semua orang, bukan hanya orang yang merancang pernikahan."

Seorang juru bicara dari Kejaksaan lantas mengatakan bahwa warga AS yang terlibat dalam skenario pernikahan palsu juga dapat diadili. Sayangnya, banyak mempelai palsu juga tak mendapatkan upah US$10 ribu, setara Rp143,2 juta, yang dijanjikan. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER