Banjir Melanda Jepang, 1 Tewas, 22 Hilang

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 11 Sep 2015 09:36 WIB
Banjir melanda Jepang, menyebabkan lebih 100 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Sementara itu, dilaporkan satu korban tewas dan 22 lainnya hilang.
Sebanyak 100 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir. (Reuters/Kyodo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan lebat menerpa Jepang, menyebabkan banjir besar sejak Kamis (10/9), menumbangkan pepohonan, merusak fondasi rumah, serta memaksa lebih dari 100 ribu orang meninggalkan rumah mereka.

Helikoper berputar di atas tanah berlumpur, menyelamatkan banyak orang dari atap rumah mereka. CNN melaporkan satu orang tewas, sementara 22 lainnya dinyatakan hilang.

Beberapa daerah di Jepang didera curah hujan dua kali lebih banyak dibanding biasanya sejak Rabu, setelah badai tropis Etau menerjang pulau utama Jepang, Honshu. Di beberapa tempat, hujan membuat air sungai meluap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mendengar suara besar seperti petir, dan kemudian longsor,” kata seorang pria di kota Joso, prefektur Ibayaki, sekitar 56 km di utara Tokyo, kepada televisi publik NHK. Rumah tetangga pria itu tersapu longsor.

Sebanyak 800 ribu orang lainnya diimbau untuk mengevakuasi diri mereka di tengah banjir yang menurut pihak berwenang terjadi satu kali dalam setengah abad ini.

Jepang telah menempatkan upaya pencegahan bencana sebagai prioritas sejak gempa dan tsunami pada 2011, yang menewaskan hampir 20 ribu orang. Pihak otoritas berusaha untuk menghindari kritik yang mereka terima saat itu, yang menyebut mereka lamban dalam mengatasi bencana.

Pemerintah mendirikan pusat darurat bencana, dan Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pada pertemuan menteri bahwa hujan yang "belum pernah terjadi sebelumnya" telah menciptakan keadaan darurat.

Hingga 12 helikopter militer ambil bagian dalam penyelamatan warga yang terdampar di atap-atap rumah mereka. (Reuters/Kyodo)
"Pemerintah akan bekerja untuk memprioritaskan keselamatan rakyat dan melakukan yang terbaik untuk mencegah bencana lebih lanjut," kata Abe kepada wartawan.

"Saya pikir saya sudah aman karena saya tinggal di sebuah bukit, tapi tiba-tiba air datang dan semuanya hanyut," kata seorang pria bertelanjang kaki kepada TV Fuji setelah ia diselamatkan dengan helikopter.

Sebanyak 12 helikopter militer ambil bagian pada awal penyelamatan bersama dengan 55 anggota militer Pasukan Bela Diri Jepang. Para pejabat mengatakan jumlah pasukan yang diturunkan akan meningkat.

Hingga Kamis malam, jumlah total helikopter yang diturunkan mencapai 51, sementara jumlah tim penyelamat mencapai hampir 6.000 orang.

Petugas penyelamat bergegas untuk menemukan orang-orang sebelum malam tiba.

Bagian dari sebuah hotel di kota Nikko, yang terkenal karena kuil dan kuil-kuil, telah runtuh, kata kantor berita Kyodo, namun tidak ada laporan korban luka.

Curah hujan mencapai 500 mm di sekitar Joso, menurut NHK. Diperkirakan surah hujan 200 mm lebih akan turun di wilayah timur Jepang, termasuk Fukushima, lokasi reaktor nuklir yang lumpuh akibat gempa dan tsunami pada 2011. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER