Jakarta, CNN Indonesia -- Ahmed Mohamed, seorang siswa di MacArthur High School, Irving, Texas, Amerika Serikat, tidak akan pernah menyangka bahwa jam hasil kreasinya membuat dia ditangkap dan diintrogasi oleh polisi.
Seperti diberitakan oleh The Dallas Morning News, Mohamed sangat tertarik di bidang mesin dan berharap bisa membuat sesuatu yang jenius. Maka siswa berusia 14 tahun ini membuat jam hasil kreasinya sendiri.
Jam tersebut dibawanya ke sekolah, tanpa sepengetahuan guru yang lain, karena memang guru teknik mesinnya meminta agar tak diperlihatkan ke guru lainnya. Dia pun mengiyakan dan berharap bisa masuk ke semacam klub robotika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Entah bagaimana, guru bahasa inggris Mohamed mengetahui jam tersebut setelah ditunjukkan kepadanya. Tak lama setelah itu, dia langsung dibawa ke sebuah ruangan dengan polisi di dalamnya.
Guru dan polisi itu mengira, jam rakitan yang dibuat oleh Mohamed itu adalah bom.
Kendati Mohamed sudah mengatakan berkali-kali bahwa itu adalah jam biasa, polisi bersikeras bahwa itu adalah semacam alat peledak.
"Kami tidak memiliki informasi bahwa ia mengklaim itu adalah bom," ujar salah satu polisi. "Dia terus mempertahankan itu jam, tapi tidak ada penjelasan yang lebih luas (bahwa itu jam, bukan bom)."
Mohamed memang seorang muslim dan ayah Mohamed berkeyakinan putranya tidak akan menghadapi pengawasan yang sama jika namanya adalah, katakanlah, Jim Bob Boone Johnson.
Sampai akhirnya Mohamed, polisi masih berpikir Mohamed membuat "bom tipuan," meskipun fakta bahwa dia tidak pernah mengklaim itu bom dan bersikeras bahwa itu adalah jam.
(tyo)