AS Pulangkan Tersangka Koruptor China

CNN Indonesia
Jumat, 18 Sep 2015 13:55 WIB
AS untuk kali pertama memulangkan tersangka koruptor yang masuk daftar pencarian orang China, dan mengisyaratkan Washington siap bekerjasama dengan China.
Pemerintah China kesulitan memulangkan tersangka koruptor dari negara-negara barat. (ilustrasi/Getty Images)
Beijing, CNN Indonesia -- Badan antikorupsi China mengatakan bahwa Amerika Serikat memulangkan salah satu buron kejahatan ekonomi China yang paling dicari.

Komite Pusat untuk Inspeksi Disiplin, CCDI, mengatakan pada Jumat (18/9) bahwa pemulangan Yang Jinjung menandakan kali pertama buronan China dipulangkan dari Amerika Serikat sejak Beijing menerbitkan daftar 100 orang yang dicari karena kejahatan ekonomi pada April lalu.

Daftar pencarian orang tersebut merupakan bagian dari “Sky Net”, suatu program dari pemerintah China yang diumumkan bulan lalu dan bertujuan agar koordinasi penangkapan terduga pejabat koruptor di luar negeri menjadi lebih baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat China sejak lama mengeluhkan bahwa kegiatan antikorupsi negara itu terhambat karena negara-negara Barat ragu menandatangani traktat ekstradisi.

China tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat atau Kanada, dua negara yang menjadi tujuan populer di kalangan tersangka penjahat ekonomi China.

Negara-negara Barat tidak mau menandatangani perjanjian ekstradisi dengan China, sebagian karena kekhawatiran akan integritas sistem yudisial dan perlakuan terhadap tahanan.

Berbagai kelompok hak asasi manusia mengatakan pihak berwenang China mempergunakan metode penyiksaan, dan terpidana kasus korupsi sering kali dijatuhi hukuman mati.

Akan tetapi, pernyataan CCDI di situsnya menyebutkan bahwa penegak hukum China dan AS telah “bekerja sama dalam upaya memerangi tindak pidana korupsi antar negara.” 

“Pemulangan paksa Yang Jinjun adalah perkembangan penting dalam kerja sama antikorupsi dan penegakan hukum AS-China, dan ini menjadi dasar penting bagi kerja sama antara kedua pihak,” kata CCDI.

Pengumuman ini dikeluarkan beberapa hari sebelum Presiden Xi Jinping memulai kunjungan kenegaraaan pertama ke AS.

Xi Jinping melancarkan kampanye mengatasi korupsi setelah berkuasa pada akhir 2012, tetapi langkah ini terhambat oleh kesulitan memulangkan pejabat korup dan aset dari luar negeri.

CCDI menyebutkan bahwa Yang Jinjun, yang melarikan ke AS pada 2001, adalah mantan manajer umum perusahaan bernama Minghe Group di kota Wenzhou. Dia dicari pihak berwenang karena diduga melakukan korupsi dan menyuap.

Para pejabat China menyebutkan sejauh ini hanya selusin orang dari daftar “Sky Net” yang berhasil dipulangkan ke negara itu, sebagian besar dari negara-negara yang memiliki hubungan dekat dengan Beijing.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER