Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang militan ISIS asal Inggris yang kini tinggal di Suriah mengeluhkan soal perilaku buruk militan Arab, yang ia tuding mencuri sepatunya, makan seperti anak kecil dan tak punya budaya antre. Dalam keluhannya, ia juga menyinggung soal perlakukan jihadis Arab kepada jihadis asal Indonesia.
Dikutip dari The Independent, lewat
blog-nya, Omar Hussain, seorang mantan sekuriti di sebuah swalayan di Inggris, juga mengatakan bahwa jihadis lain melanggar privasinya, berbicara dengan suara keras saat ia ingin tidur, serta berlaku seperti anak-anak.
"Orang Arab dan non-Arab bersatu. Tapi bagaimana pun, bercampurnya suku dan kebudayaan akan menimbulkan perselisihan," kata Hussain, yang menulis di bawah nama Islam-nya, Abu Saeed al Britani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hussain menuliskan "isi hatinya", mengatakan bahwa budaya Arab unik dan sangat berbeda dengan gaya hidup Barat.
"Jika seseorang tak kenal dengan perbedaan budaya, maka (budaya Arab) akan jadi cukup aneh, menyebalkan, dan berinteraksi dengan mereka seringkali membuat stres," tulisnya.
Hussain menuliskan lebih dari sepuluh poin kebiasaan jihadi Arab yang sepertinya membuat dia jengkel.
"Di satu kesempatan, seorang saudara asal Indonesia sedang bekerja di laptopnya dan sedang berbicara dengan keluarga (atau temannya) di Indonesia…Ia pergi meninggalkan laptop itu terbuka, tak berharap sesuatu terjadi, karena tak ada yang menyentuh properti orang lain tanpa izin, bukan? Salah! Saat ia makan di ruangan lain, seorang saudara Arab memakai laptopnya dan menghapus semua percakapannya di layanan Messenger," cerita Hussain.
Si jihadis Indonesia, kata Hussain, sejak itu menggunakan password di laptop-nya.
"Secara umum orang Arab tak tahu batas…Ini adalah budaya mereka, mungkin mereka melihatnya sebagai bentuk persaudaraan. Apapun alasannya, itu menyebalkan jadi sangat diperlukan kesabaran," lanjutnya.
Di bagian lain, Hussain juga mengeluhkan jihadis Arab yang tak mau mengantre.
"Kau bisa mengantre selama setengah jam lalu seorang Arab datang dan menyerobot antrean," ujarnya.
Perilaku "aneh" yang juga ia tuliskan adalah soal mencuri sepatu.
"Di Barat, yang biasanya terjadi adalah kau keluar dari satu ruangan dengan sepatu yang sama saat kau masuk. Meski begitu, di tanah Syam, saudara kita dari Suriah…percaya bahwa semua orang bisa berbagi sepatu," cerita Hussain.
Orang Arab, menurut dia, juga suka menatap orang asing sangat lama, memperlakukan binatang dengan buruk, mengemudi dengan buruk, suka omong kosong, bahkan punya kebiasaan tidur buruk, karena sulit dibangunkan.
Hussain, 27, meninggalkan Inggris ke Suriah pada Januari 2014, dan awalnya bergabung dengan Jabhat al-Nusra yang berafiliasi dengan al-Qaidah. Ia lalu membelot ke ISIS.
(den)