Sekitar 2.400 Warga Rusia Bergabung dengan ISIS

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 18 Sep 2015 18:16 WIB
Sekitar 2.400 warga Rusia hijrah dari tanah airnya untuk bergabung dengan pasukan ISIS.
Ilustrasi pejuang asing ISIS. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 2.400 warga Rusia hijrah dari tanah airnya untuk bergabung dengan pasukan ISIS.

Kantor berita Rusia, RIA, melaporkan bahwa Wakil Direktur Keamanan Federal, Sergei Smirnov, juga mengatakan ada sekitar tiga ribu warga Asia Tengah yang juga bertarung dalam kelompok ISIS.

Kepada awak media, Smirnov juga menjabarkan bahwa salah satu masalah kedatangan imigran dari Timur Tengah menuju Eropa sebenarnya adalah meningkatnya potensi ancaman besar bagi Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tudingan bahwa Moskow mendukung dampak buruk dari situasi di Suriah dan gelombang pengungsi itu tidak benar. Ini masalah ekspansi ISIS di wilayah ini," ujar Smirnov seperti dikutip Reuters.

Menyindir Amerika Serikat, Smirnov juga mengatakan bahwa ada beberapa negara yang mencoba menghindari kerja sama internasional untuk melawan terorisme.

"Ada kerja sama, tapi tidak di tingkat yang benar, terutama dengan Amerika Serikat," katanya.

Sebelumnya, PBB melansir bahwa ISIS diperkirakan memiliki sekitar 30 ribu pejuang asing yang berasal dari 100 negara di seluruh dunia.

Fakta ini terkuak dari laporan Dewan Keamanan PBB soal pejuang asing kelompok militan di sejumlah negara berkonflik seperti Afghanistan, Suriah, Irak, serta negara-negara Afrika Utara, seperti Libya.

Mengutip media lokal Irak, Iraqinews, laporan tersebut menunjukkan bahwa jumlah perekrutan di jajaran ISIS meningkat hingga 70 persen selama sembilan bulan terakhir.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran soal merebaknya fenomena ekstremisme global dan meluasnya ruang lingkup geografis para pejuang militan dari negara-negara yang dianggap stabil, seperti di Eropa.

Awal tahun ini, Pentagon memperkirakan sekitar 3.400 pejuang militan berasal dari negara-negara Barat, 150 di antaranya berasal dari Amerika Serikat, berperang bersama ISIS di Irak dan Suriah. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER