Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Arab Saudi mengklaim telah menyiapkan sedikitnya seratus ribu personel keamanan untuk mengawasi pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Menurut Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mayor Jenderal Mansour Al Turki, pelibatan personel keamanan dalam pelaksanaan ibada haji tahun ini mencakup polisi lalu lintas, pertahanan sipil darurat, tentara cadangan, penjaga nasional hingga unit elite pencegah aksi terorisme.
Situasi Suriah dan Yaman, menurut Al Turki menjadi sorotan dan perhatian penting bagi pemerintah Saudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemarin, Pangeran Arab Saudi Mohammad Bin Nayef mengatakan berjanji bakal memastikan ibadah haji tahun ini bebas dari rasa takut akan teror yang disebabkan kondisi regional Timur Tengah. Isu teror dari ISIS menjadi fokus utama dari aksi pengamanan pemerintah Saudi.
"Semua persiapan telah dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan sepanjang musim ibadah haji,” katanya dikutip oleh pers Saudi. Dia juga memastikan keamanan dan kesejahteraan jemaah haji adalah prioritas tertinggi kerajaan.
Sebelumnya dua insiden melanda para jemaah haji tahun ini. Pertama adalah tragedi robohnya crane yang menimpa atap Masjidil Haram dan sampai menyebabkan 107 jemaah meninggal. Sedangkan insiden lainnya adalah kebakaran yang terjadi di sebuah hotel tempat 1.000 lebih jemaah haji asal Asia menginap. Dalam insiden itu terdapat dua orang jemaah menderita luka.
(sip/sip)