Jakarta, CNN Indonesia -- Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, Palestina, pada Sabtu waktu setempat. Dalam serangan itu, dua tempat yang mereka percayai sebagai kamp pelatihan milik kelompok pejuang Hamas menjadi target.
Belum jelas soal korban dan kerusakan yang timbul akibat serangan ini. Namun, serangan udara Israel pada Sabtu pagi ini diklaim sebagai balasan atas serangan militan Palestina yang menembakkan dua roket di wilayah Israel selatan, Jumat waktu setempat.
Saat itu, dua roket yang ditembakkan hatuh di kota perbatasan Sderot, Israel dan merusak sebuah bus namun tidak menimbulkan korban. Sedangkan roket kedua ditembak jatuh oleh sistem pertahanan rudal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah kelompok Palestina yang mendukung Negara Islam untuk Irak dan Suriah alias ISIS mengaku bertanggung jawab atas salah satu roket yang ditembakkan ke wilayah Israel. Kekerasan lintas batas antar dua negara masih tetap tinggi belakangan ini. Dalam sepekan terakhir, berdasarkan catatan Reuters, nyaris setiap hari kedua pihak saling melancarkan serangan.
Sementara itu di London, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mendesak agar semua pihak bisa dan mampu menahan diri. Kerry mengatakan dirinya telah berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam perbincangannya, Kerry mengatakan bahwa Netanyahu mendukung penuh status quo dan berkomitmen untuk mencegah segala kejadian yang akan mengakibatkan konflik yang lebih luas.
(sip)