Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mencoba menampik dugaan banyak orang bahwa dia anti-Islam. Dalam wawancara dengan CNN, Trump mengatakan: "Saya cinta Muslim. Saya kira mereka adalah orang-orang yang luar biasa."
Pertanyaan ini disampaikan menyusul beberapa komentar Trump yang dinilai menyinggung warga Muslim Amerika Serikat.
Sebelumnya pada Kamis lalu, seorang pendukung Trump mengatakan bahwa Obama adalah seorang Muslim dan bukan warga Amerika. Pria ini lalu bertanya apakah Trump punya strategi menghancurkan "kamp-kamp pelatihan Muslim" di negara itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump dikecam karena tidak mengoreksi pernyataan pendukungnya ini. Obama sejak kampanye tahun 2009 memang diisukan beragama Islam dan bukan kelahiran Amerika Serikat. Obama telah membantah tuduhan ini.
Tidak mengoreksi pernyataan pendukungnya, Trump berdalih dia melakukannya demi mendukung kebebasan berbicara pria itu. Lagipula, lanjut dia, dia tidak wajib membela presiden Obama.
"Apakah saya berkewajiban secara moral membela presiden setiap kali ada seseorang yang berkata buruk atau kontroversial tentang dia? Saya kira tidak!" kata Trump.
Selain mengatakan dia "cinta Muslim" untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat Muslim yang mencakup 2,11 persen dari populasi AS, Trump juga mengaku tidak segan mengangkat umat Islam sebagai anggota kabinetnya.
Hal ini disampaikannya saat mendapatkan pertanyaan dari seorang pelajar dalam sebuah kampanye ke SMA soal keputusannya mendiamkan komentar Islam-nya Obama.
Padahal sebelumnya Trump berusaha menghindari pertanyaan ini dari media, salah satunya dengan membatalkan kampanye di South Carolina pada Jumat dengan alasan urusan bisnis.
Pelajar wanita di SMA tersebut mengatakan bahwa Muslim adalah faktor penting dari Amerika. Dia bertanya apakah Trump akan mempertimbangkan menempatkan seorang Muslim di kabinetnya.
"Tentu saja. Tidak ada masalah dengan itu," jawab Trump.
Dalam wawancara dengan Jake Tampper dari acara CNN "State of the Union" Trump, Minggu (20/9), mengaku punya banyak teman Muslim. Namun dia mengatakan, kelompok Muslim ekstrem yang harus diberantas karena melakukan banyak serangan teror.
"Kita memang memiliki masalah dengan Muslim radikal, tidak perlu dipertanyakan lagi," kata Trump.
(den)